oleh

H.Endang Abdul Malik Ingin Ngamumule Budaya Sunda

Kab.Tasik, LINTAS PENA

H.Endang Abdul Malik asal Galunggung warga Desa Sinagar Kecamatan Sukaratu adalah salah satu sosok pengusaha muda sukses dan gemar bersedekah buktinya beliau setiap setahun dua kali selalu menggelar acara bakti sosial terhadap para kaum jompo dan anak yatim serta selalu mengadakan acara khitanan massal. Ada  banyak urusan sosial yang sudah dilakukan  H.Endang  Abdul Malik sapaan akrabnya Endang Juta

“Saya pingin berbagai bersedekah dan berinfak kepada sesama karena berbagai pada sesama selain di wajibkan oleh agama itu juga merupakan budaya urang Sunda,” paparnya kepada wartawan saat acara bakti sosial khitanan massal dan santunan kepada anak yatim di kediamannya di Kmapung Sinagar hari Sabtu(27/4/2019)

Lanjut H.Endang bahwasanya di daerah Galunggung merupakan suku Sunda kalau ada rejeki lebih jadi kita harus berbagi kepada sesama,seperti kemarin saya sempat Viral di media sosial waktu saya nyawer uang ke masyarakat,”Maaf bukannya saya pamer atau sombong dan saya tidak ada itikad yang tidak baik karena itu semua merupakan permintaan masyarakat jadi saya lakukan demi masyarakat juga,dengan adanya acara nyawer uang kepada masyarakat secara otomatis masyarakat juga merespon baik mereka suka ria dan mengapresiasi dengan baik pokoknya saya nyawer tidak sampai merugikan orang lain,dan itu semua bukti ingin menghibur masyarakat,” jelasnya

Adapun persepsi lain dari masyarakat dan ada yang nyinyir kepada saya terserah karena niat saya baik ingin menjadikan hati masyarakat riang gembira karena selain hiburan masyarakat juga mendapatkan uang dari saweran saya,pokonya terserah orang mau bilang apa juga,saya tidak ambil pusing,karena budaya nyawer merupakan budaya Sunda jadi saya sebagai urang Sunda ingin melestarikan budaya Sunda atau rek ngamumule budaya Sunda,sama siapa lagi kalau budaya Sunda di mumule Mun lain ku urang sunda,jadi kalau orang tidak tahu arti budaya jangan sekali-kali berkomentar yang tidak jelas,karena setiap suku juga memiliki budaya tersendiri ,”pungkasnya. (MUMUH MUHLIS)***

 

 

Komentar