oleh

H.MQ.Iswara, Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil XI : “Senang Berbagi Semangat dan Kerja Nyata Untuk Perubahan Masyarakat”

Kab.Tasik,LINTAS PENA

Pada hari Minggu 3 Februari 2019,  Kang Iswara sapaan akrabnya H.M.Q.Iswara , calon anggota legislatif DPR-RI dari Partai Golkar   Nomor Urut 2 Dapil XI Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan  Kabupaten Garut,  ini saat mengunjungi Posko Penenangan di rumahnya H.Endang Karmana Wakil Sekjen Partai Golkar   Kabupaten Tasikmalaya Jln. Babakan Karang Singaparna

“ Sebagai caleg saya pikir dari partai manapun yang harus dilakukan adalah bagaimana mendekati hati rakyat, mendengarkan keluhan masyarakat agar nantinya apa apa yang didengarnya bisa diperjuangkan. Itu yang paling utama. Kalau bisa sekarang dilakukan ,kita lakukan sekarang…. Kalaupun tidak bisa dilakukan, maka pada saat menjabat nantinya kita bikin komitmen terhadap mereka  mereka “tutur putra sang pelopor pendidikan.

Kang Iswara menambahkan, “Saya dari semula taglinenya “POLITIK ISTIQOMAH” Kalau nantinya saya dipercaya Alloh SWT menjadi anggota DPR -RI maka waktu ,pikiran dan tenaga saya sepenuhnya untuk kemaslahatan dan kemakmuran masyarakat Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut . Mudah mudahan pengalaman  selama 4 periode di DPRD Provinsi Jawa Barat dan pengalaman di orde baru, orde reformasi dan saat ini yang membuat saya semakin kokoh. Bulat tekad saya insyaa Alloh periode kedepan saya akan” ISTIQOMAH “ Oleh karena itu saya mohon do’a restu dan dukungannya dari masyarakat Kabupaten Karut,K abupaten Tasikmalaya dan kota Tasikmalaya,” tuturnya singkat

PROFIL KANG ISWARA

Kang Iswara  anak ke-8 dari pasangan H. Basyuni Suriamiharja dengan Hj. Ai Dalisah. Masa anak-anak berada di lingkungan guru, memulai keinginan membangun cita-cita, cinta, dan karya. Ibunya adalah guru di Sekolah Rakyat (SR) mengajar dari umur 16 tahun di Bandung dan pensiun di umur 60 tahun setelah menjadi kepala Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Ayahnya merupakan salah satu pelopor pendidikan sekaligus menjadi Ketua umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Tahun 1971-2001. Orang tua menjadi panutan saya untuk bisa berkontribusi lebih bagi masyarakat dan lebih mengabdi kepada bangsa.

Maju sebagai anggota legislatif, bukan semata karena haus jabatan. Apa yang orang tua saya lakukan adalah amanah yang harus dilanjutkan, yaitu untuk lebih mengabdi dan lebih berkontribusi. Aspirasi rakyat harus diperjuangkan. Hak rakyat harus dibela. Di situlah alasan saya ingin lebih mengaktualisasi integritas, kapabilitas, dan kredibilitas saya untuk menjadi wakil rakyat  untuk memperjuangkan aspirasi dan membela hak rakyat. (ADE BACHTIAR ALIEF)***

 

 

 

Komentar