oleh

Hari ini, KPK Periksa 9 Saksi Pejabat Kota Banjar dan Keluarga Tersangka Mantan Walikota HS

Bandung, LINTAS PENA–Pada hari Kamis (24/2) pemeriksaan saksi  TPK suap terkait proyek pada Dinas PUPR Kota Banjar, untuk tersangka mantan Walikota BanjarHS. Sebanyak 9 saksi hari ini tim penyidik KPK tengah melaksanakan Pemeriksaan bertempat di Kantor Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Barat.

            Ali Fikri selaku Juru bicara KPK Bidang penindakan dan kelembagaan menerangkan 9 nama para saksi tersebut adalah; Guntur Rachmadi Wirausaha / Direktur Operasional PT. Pribadi Manunggal; Citra Reynantra        PNS dan Direktur PT Prima Mulya; Drs. H. Fenny Fahrudin,BE., MM      Kepala Dinas Keuangan dari tahun 2010 s.d 2011; Ojat Sudrajat    Kadis PU Kota Banjar dari tahun 2010 s.d 2013. Edy Jatmiko  Kepala Dinas PUPR Kota Banjar tahun 2013 s.d 2020, Asep Suhendar alias Asep Omo            PNS RSUD Kota Banjar / Sekpri Walikota Banjar 2003 s.d. 2013, Dedi Sudrajat, S.E. Pokja Dinas PU Kota Banjar Tahun 2012-2013, Ade Setiana            Sekda Kota Banjar 2017- SEKARANG dan H. Rachwan alias Wabil            Wadir Umum RSUD Kota Banjar (2009 S.D 2017)

            Ali Fikri menegaskan, pemeriksaan para saksi sedang berlangsung. Sebagaimana masyarakat Banjar ketahui bawa dalam kaitan kasus korupsi Kota Banjar, pihak KPK telah menetapkan dua orang tersangka HS dan RW pada akhir 2021 kemarin. 

            Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers ketika penetapan tersangka HS dan RW menanggapi pertanyaan dari awak media, apakah dari ratusan saksi akan ada tersangka lainnya yang mana salah satu saksi tersebut termasuk Wali Kota Banjar yang kini menjabat merupakan istri HS. 

Firli menegaskan kepada awak media, bahwa penetapan seseorang menjadi tersangka harus memenuhi unsur dan cukupnya alat bukti. Menyoal banyaknya saksi yang telah dan sedang diperiksa, dirinya mengakui sudah ada 100 lebih saksi yang telah diperiksa KPK. KPK akan terus bekerja profesional sesuai prosedur hukum yang berlaku dan KPK dalam kinerjanya telah terbukti serius untuk memberatas para koruptor bukan hanya di Banjar melainkan di seluruh Indonesia demi percepatan dan lancarnya pembangunan Indonesia maju. (RED/RLS)

Komentar