Oleh: Juajir S. Kertanegara (Presiden Pusat Penguatan Lumbung Desa dan Kelurahan Indonesia)
SAHABATKU, selain manusia itu memiliki wujut biologis dalam bentuk tubuh yang tampak secara kasat mata oleh indera penglihatan, ternyata di dalam diri makluk manusia Tuhan juga melengkapi anugrah-Nya berupa Kesadaran Diri, Kehendak Bebas, Imajinasi, dan Suara Hati. Pada kesempatan ini ijinkan saya menyampaikan apa yg terkandung di dalam anugrah Tuhan berupa Imajinasi dan Suara Hati itu.
Sahabatku, Imajinasi dan suara hati yang dianugrahkan Tuhan di dalam diri manusia menjadi salah satu dorongan manusia untuk meluaskan proaktivitas manusia dalam menjalankan kepemimpinan pribadinya.
Melalaui imajinasi kita dapat memvisualisasi dunia angan-angan yang ada di dalam diri kita, sedangkan melalui suara hati kita dapat berhubungan dengan hukum yang memiliki prinsip keuniversalan yang menjadi substansi dari kontrak spiritual manusia dengan penciptanya.
Sahabatku, dengan atribut imajinasi yang dianugrahkan Tuhan kepada makluk manusia maka kita dapat menentukan pilihan akhir dari perjalanan kehidupan kita. Kita dapat memberi arah kepada sel DNA yang ada di dalam struktur tubuh manusia yang memiliki kemampuan untuk menerima informasi yang selanjutnya dibawa oleh sistem neuro transmitter menuju pusat pengendalian tubuh manusia yang bernama OTAK. Untuk itulah, bangun dan tumbuhkan daya imajinasi yang dianugrahkan Tuhan kepada kita untuk mengkonstruksi mimpi dan harapan besar untuk menggapai kebahagiaan sejati.
Sahabatku, jika di dalam dirikita terkonstruksikan imajinasi positif dalam meraih kebahagiaan, maka Tuhan akan menggerakkan energi alam jagat raya untuk mendukung imajinasi kita. Hal ini telah cukup teruji di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuktikan bahwa energi alam jagat raya dapat tertarik dengan imajinasi yang terbangun di dalam diri manusia. Masaro Yamoto adalah salah satu peneliti Jepang yang telah membuktikan ketertarikan energi air terhadap daya imajinasi manusia.
Sahabatku, anugrah Suara Hati yang ada di dalam diri kita memiliki daya kontrol atas pikiran, sikap, dan kehendak bebas kita. Suara hati sejatinya adalah FITRAH manusia yang tidak akan pernah menerima kehendak bebas yang menyimpang dari hakikat kesucian sang pencipta. Suara hati mengandung muatan fitrah manusia yang mendorong tumbuhnya kesadaran dan kecerdasan spiritual. Untuk itu, saya mengajak kita semuanya khususnya saya pribadi untuk menyelami hingga hakikat yang terdalam atas getar suara hati yang setiap saat menyertai perjalanan kehidupan kita.
Sahabatku, dengan menempatkan daya imajinasi dan suara hati dalam perjalanan hidup kita secara penuh dan menyeluruh maka kita telah memberikan ruang atas rasa syukur kita kepada sang pencipta. Untuk itu, marilah kita pertajam pisau imajinasi dan suara hati kita untuk memangkas dominasi danpengaruh otak primitif yang ada di dalam diri manusia. Semoga ya Rabb.***
Makassar, 13 Mei 2021