Oleh : Jamaludin
JIKA berbicara mengenai perdagangan bebas maka, ini perlu ditinjau lebih jauh. Hal ini dapat menyebabkan keuntungan yang bersifat positif maupun kerugian yang bersifat negatif. Pasalnya, negara Indonesia secara kesiapan belum sepenuhnya siap dikarenakan masih banyak faktor yang harus dibenahi secara berkelanjutan. Akan tetapi, meskipun begitu tentu saja ini merupakan tantangan bagi negara Indonesia untuk secara tepat dan cepat melakukan langkah strategis sebagai upaya dalam memenangkan persaingan. Sebab, negara Indonesia harus bisa menciptakan dan memberdayakan semua lini sektor yang akan menjadikannya sebagai sarana dalam upaya kemajuan bangsa baik dalam bidang ekonomi, teknologi, maupun dalam infrastruktur yang dipergunakan. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada serta menjadikannya solusi dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Kendati demikian, ini tentu perlu berbagai upaya yang harus dipersiapkan dan direncakan sejak pendeklarasian dan penjalinan kerjasama dengan berbagai negara yang tergabung tersebut.
Adapun mengenai faktor atau penyebab yang bisa mengantarkan negara Indonesia dalam memenangkan persaingan di era perdagangan bebas yakni produktivitas dan standarisasi. Hal itu telah dibahas secara tuntas dalam jurnal penelitian politik vol. 7 no. 2 Tahun 2010 yang diterbitkan oleh LIPI Press. Penyinggungan produktivitas tersebut dikarenakan harus ada penerapan efisiensi terhadap berbagai hal, baik dalam sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang dimiliki. Para pengusaha harus mempertimbangkan keinginan konsumen, mengidentifikasi keunggulan orang lain dengan membenahi kekurangan yang dimilikinya, memiliki ciri khas yang membedakannya dengan perusahaan lain, serta mempertahankan hasil yang telah dicapai untuk ditingkatkan lebih baik lagi. Sementara itu, dalam standarisasi penggunaanya merupakan acuan dalam untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan berdaya saing yang dapat memenuhi atau bahkan melebihi berbagai persyaratan yang diperlukan dalam menembus pasar global.
Mengenai cara yang bisa dilakukan dan diterapkan oleh negara Indonesia untuk bisa memenangkan persaingan dalam perdagangan bebas berdasarkan rencana strategis sejauh ini antara lain, penguatan daya saing ekonomi, program ACI (Aku Cinta Indonesia), penguatan sektor UMKM, perbaikan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan reformasi kelembagaan dan pemerintahan. Upaya yang telah ditempuh tersebut tentu perlu adanya kerjasama dengan berbagai pihak, khususnya masyarakat yang menjadi penggerak dalam percepatan langkah strategis tersebut. Selain itu, dalam hal peningkatan bahasa yang dipergunakan, mentalitas yang dibentuk, penguasaan kompetensi yang diasah, serta kolaborasi yang diterapkan juga penting untuk dilakukan untuk mengembangkan kualitas dan peningkatan standar kemajuan bangsa. Pemanfaatan teknologi terkini juga bisa jadi senjata ampuh dalam menangkap celah peluang yang tersedia sebagai evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan. Baik menyangkut rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Semuanya akan terkendali, jika pihak pemerintah dan masyarakat saling membantu dan mendorong penciptaan perubahan paradigma dan kebiasaan yang harus diterapkan agar negara Indonesia dapat memenangkan persaingan dalam era perdagangan bebas. Sebab, kemajuan atau kemunduran bangsa diciptakan oleh bangsa itu sendiri dan itu bergantung kepada bagaimana bangsa tersebut memandang suatu masalah untuk bisa menciptakan solusi disamping permasalahan lain yang muncul. Ikhtiar tentu harus diupayakan, meskipun hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Nantinya, ini akan menjadi pembelajaran yang terus berlanjut sehingga apapun yang ingin diwujudkan bisa tercapai.***(Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah 2017, Fakultas Agama Islam, Universitas Siliwangi.NPM: 171002058 Mata kuliah : Fiqih Perdagangan Bebas)***