Oleh: Abah Yai Murobbi Ruhina Al-Ustadz Ruyatman Permana, S.Pd.,C.H Al-Bantani (Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Riyadhoh Kalam Syifa Banten, Mujiz Sanggar Hikmah Banten Indonesia Dan Tutor Diklat Tabib Ilahiah Ilmiah dan Alamiah)
KITA yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji jangan berkecil hati. Kanjeng Nabi Muhammad Saw sudah mengajarkan kita mengenai amalan yang kualitas dan pahalanya setara dengan haji, bahkan ada yang lebih, diantaranya:
1. Pergi ke masjid untuk majelis ilmu.
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ (رواه الطبراني).
Siapa yang pergi ke masjid untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, maka ia berhak mendapat pahala orang berhaji yang sempurna ibadah hajinya (HR. Thabrani).
2. Pergi ke masjid untuk salat fardu sudah dalam keadaan berwudhu.
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ (رواه ابو داود).
Siapa yang keluar rumah dalam keadaan berwudu untuk menunaikan salat fardu, maka pahalanya setara dengan pahala orang berhaji yang mengenakan ihram. Dan sesiapa yang keluar untuk menunaikan salat duha, dan hanya bertujuan untuk itu, maka pahalanya setara dengan pahala orang menunaikan umroh. (HR. Abu Dawud).
3. Salat subuh berjamaah di Masjid dan beriktikaf sampai waktu duha.
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ (رواه الترمذي).
Siapa yang salat subuh berjamaah, lalu duduk sambil berzikir hingga matahari terbit, kemudian salat dua rakaat, maka ia berhak mendapat pahala setara dengan pahala haji dan umroh, dengan pahala yang sempurna, sempurna, sempurna (HR Al Turmudzi).
4. Salat Jumat.
الجمعة حج المساكين (رواه الديلمي)
Salat Jumat merupakan ibadah haji bagi orang-orang miskin (HR. Al Dailami).
5. Berbakti kepada orang tua.
عن أنس قال: أتى رجل النبي فقال: إني أشتهي الجهاد ولا أقدر عليه قال: هل بقي من والديك أحد؟ قال: أمي، قال: فأبل الله من برّهما، فإذا فعلت ذلك فأنت حاج ومعتمر ومجاهد (رواه الطبراني).
Diriwayatkan dari Anas bin Malik: ada seseorang mendatangi Nabi Muhammad Saw dan berkata: Sungguh aku sangat ingin pergi berjihad, namun apa adanya saya tidak mampu.
Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih ada? Tanya Rasulullah Saw
Jawabnya: Ibuku.
Rasulullah Saw: bertakwalah kepada Allah Swt dengan berbakti kepada orang tuamu, jika kamu melakukan itu, niscaya engkau seperti orang berhaji, umrah dan berjihad (HR. Thabrani).
6. Membaca Takbir, Tasbih dan Tahmid setelah salat Fardu.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: جاء الفقراء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا: ذهب اهل الدثور من الأموال بالدرجات العلى والنعيم المقيم يصلون كما نصلي ويصومون كما نصوم ولهم فضل أموال يحجون بها ويعتمرون ويجاهدون ويتصدقون؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “ألا أحدثكم بأمر لو أخذتم به لحقتم من سبقكم، ولم يدرككم أحد بعدكم، وكنتم خير من أنتم بين ظهرانيه إلا من عمل مثله: تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثا وثلاثين (رواه البخاري).
Beberapa orang fakir datang menemui Rasulullah Saw: orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Mereka bisa salat seperti kita, juga bisa puasa seperti kita. Namun mereka memiliki kelebihan harta bisa menunaikan ibadah haji, Umroh, berjihad dan bersedekah.
Lalu Rasulullah Saw bersabda: maukah kalian aku ajarkan amalan yang bila mengamalkannya, kalian akan mampu menandingi orang yang telah mendahului kalian, kalian tidak akan terkejar oleh orang-orang setelah kalian, bahkan tidak ada yang lebih unggul dibanding kalian, kecuali mereka mengamalkan apa yang kalian amalkan. Kalian bertasbih, bertahmid dan bertakbir setiap selesai salat sebanyak tiga puluh tiga kali. (HR. Bukhari).
7. Membantu memenuhi hajat orang lain.
قال الحسن البصري: مشيك في حاجة أخيك المسلم خير لك من حجة بعد حجة.
Hasan Al Basri: Langkahmu untuk membantu memenuhi hajat hidup saudara muslimmu lebih utama dari ibadah haji sunnah (haji kedua dan seterusnya).
8. Umroh di bulan Ramadan.
فات بعض النساء الحج مع النبي صلى الله عليه وسلم فلما قدم سألته عما يجزئ من تلك الحجة قال: “اعتمري في رمضان فإن عمرة في رمضان تعدل حجة أو حجة معي (رواه مسلم).
Beberapa perempuan melewatkan momen haji bersama Rasulullah Saw. Ketika beliau tiba mereka bertanya tentang amalan yang melengkapi haji tersebut.
Rasulullah Saw: tunaikan umrah di bulan Ramadan. Sesungguhnya umrah di bulan Ramadan setara dengan ibadah haji bersamaku (HR. Muslim).
Beberapa Amalan di atas memang nilai pahalanya setara dengan berhaji, namun demikian amalan tersebut tidak bisa menggantikan haji sebagai rukun Islam kelima, pun tidak menggugurkan kewajiban haji bagi yang mampu.
Semoga kita mampu untuk melaksanakan salah satu amalan tersebut, serta diberikan kemudahan untuk ziarah Makah Madinah. Aamiin.
Semoga Bermanfaat.
اللهم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Komentar