ZAKAT fitrah merupakan ibadah fardlu yang sudah pasti membutuhkan niat. Melihat fenomena zakat fitrah yang memungkinkan dilakukan oleh orang lain (yang menanggung nafkahnya atau yang mendapat izin dari orang yang dizakati), maka muzakki dalam zakat fitrah ada tiga macam :
- Zakat untuk dirinya sendiri.
Apabila zakat fitrah atas nama dirinya sendiri (muzakki), maka yang niat adalah muzakki itu sendiri (muzakki).
- Zakat untuk orang yang ditanggung fitrahnya.
Apabila zakat atas nama orang lain, yang fitrahnya menjadi tanggungan dari muzakki, maka yang melakukan niat adalah muzakki tanpa harus mendapat izin dari orang yang dizakati. Seperti seorang suami (kepala rumah tangga) mengeluarkan zakat atas nama istrinya, anaknya yang masih kecil, orang tua yang tidak mampu. Juga di perbolehkan bagi muzakki, untuk memberikan zakat tersebut pada orang yang akan dizakati (semisal diberikan pada anaknya yang masih kecil atau istrinya) agar dia melakukan niat sendiri.
3. Zakat untuk orang yang tidak ditanggug fitrahnya.
Apabila zakat atas nama orang lain, yang fitrahnya tidak menjadi tanggungan dari muzakki, maka zakat dan niat dari muzakki dihukumi sah apabila sudah mendapat izin dari orang yangdizakati. Seperti seseorang mengeluarkan zakat atas nama orang lain atau anaknya yang sudah baligh (yang fitrahnya tidak menjadi tanggungan muzakki) Maka zakat dan niat dari muzakkidihukumi sah (bisa menggugurkan kewajiban fitrahnya orang yang dizakati) jika muzakki telahmendapat izin dari orang yang dizakati.*
TATA CARA NIAT ZAKAT FITRAH
- Zakat untuk dirinya sendiri
نويت أن اخرج زكاة الفطر عن نفسي لله تعالى.
“Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an nafsi lillahi ta’ala”
Artinya:
“Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri, karena Allah SWT”
- Zakat untuk orang yang ditanggung fitrahnya
نويت أن اخرج زكاة الفطر عن زوجتي/ ولدى لله تعالى.
“Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an zaujati / waladi lillahi ta’ala”.
Artinya:“Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku/anakku,karena Allah SWT “.
PELAKSANAAN NIAT
Niat zakat fitrah boleh dilakukan pada salah
satu waktu berikut ini:
- Saat memisahkan makanan pokok yang digunakan zakat.
- Saat memberikan zakat pada orang yang berhak menerimanya.
- Saat memberikan zakat kepada wakil.**
DOA SAAT MENYERAHKAN ZAKAT :
ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم.
“Robbana taqobal mina inaka antas sami’ul ‘aliim”.
Artinya:”Ya Tuhan kami, terimalah (amal ibadah) dari kami. Sesungguhnya engkau maha mendengar lagi maha mengetahui”
DOA SAAT MENERIMA ZAKAT :
أجرك الله فيما أعطيت، وجعلها لك طهورا، وبرك لك فيما أبقيت.
“Ajarokallohu fiima a-thoitu, wa ja’alaha laka thohuron, wa baroka laka fiima abqoitu”.
Artinya:”Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu, serta memberikan berkah atas apa yang masih ada di tanganmu.
Semoga Bermanfaat
Komentar