oleh

Istighotsah Qubro Pondok Pesantren Surya Medal Bersama Syeikh M Amin Lebanon Untuk Selamatkan Bangsa dari Ancaman Radikalisme

Bandung, LINTAS PENA

Menyikapi situasi Politik negri  Menjelang Pelantikan Presiden RI pada 20 Oktober 2019 ini , yang semakin hari kita rasakan  semakin “Gaduh dan Panas” , selain upaya lahir sangat dibutuhkan, juga upaya bathien bermunajat kepada Sang Penguasa Alam ini dalam bentuk doa, dzikir dan sholawatan. Pada kesempatan ini ,Pesantren Surya Medar Cibiru menggelar Istiqosah Qubro , Doa untuk Bangsa dengan menghadirkan   Syech As Syarif M Amin Ad Dhuby Al Jaelani Lebanon cicit ke 22 langsung Syech Abdul Qadir Zailani Guru Mursid Tarekat Qidaryah Nasabandiyah.Turki Mesir..

DR H. Anton Charliyan sebagaimana kita  ketahui masih keluarga besar Ponpes Suryalaya  hadir dalam Isriqosah tsb bertindak sebagai pembina langsung  Pesantren Surya Medar Cibiru, yang menitikberatkan , dalam sambutan nya menyampaikan bahwa Kemerdekaan Ri merupakan salah satu  buah tangan perjuangan Umat Muslim , para santri karena digelorakan denga keluarnya Fatwa Jihad Akbar dari KH.Hasyim Asyari .

“Jadi jelas sekali, bahwa kemerdekaan kita ini hasil Jihad Akbar yang digelorakan para ulama dan para santri terdahulu, hasil perjuangan mereka . Nah,  jika sekarang ada yang mengatasnamakan jihad denga cara bom bunuh diri itu adalah jihad sesat. Itu bukan jihad,  tapi radikalisme dan terorisme, untuk itu agar bangsa kita terhindar dari Perpecahan, Intoleransi, Radikalisme,  Hoax fitnah, saling benci, saling dendam mendendam,  saling maki memaki ,kita semua sekarang berdoa bersama di pesantren ini dengan Istiqasah Qubro agar suasana Negara kita makin aman damai dan sejuk, “papar Anton Charliyan yang tiada lain mantan Kapolda Jawa Barat ini

Hal senada disampaikan oleh Syeikh M. Amin Ad- Dhuhabi dalam tausiah terbatasnya bahwa Islam itu tidak mengajarkan caci memaki, saling hina dan berkata kasar , apalagi kekerasan dan hal hal  yang bersifat radikal . Karena Islam itu cinta damai, penuh kasih sejuk Rahmatan Lil Alamin, makanya golongan golongan keras radikal seperti Hizbrur Tahrir,  ISiS, IM.  Jamaah Islamiah, itu semua  barang basi,  tidak laku dan sangat membahayakan negara serta membahayakan ajaran Islam itu sendiri. Karena pola gerak mereka menjual ayat, menjual agama untuk kepentingan syahwat politik, makanya dibubarkan di 26 Negara khususnya di Timur Tengah dan Jazirah Arab,”paparnya

Dia melanjutkan, “Saya mencintai Indonesia, jangan sampai bangsa Indonesia dirongrong oleh golongan Khawarij sebagamana yang pernah terjadi di zaman Nabi dan para sahabat, juga negara Timur Tengah yang lain. Karena itu, agar terhindar dari hal tsb mari kita bersama sama bertawaqal kehadapan-Nya, bedzikir, bersholawat, istiqosah Qubro unutk keselamatan bangsa dan kemaslahatan umat Islam di Indonesia… “

Memang benar apa yang disampaikan kedua tokoh diatas. Ancaman paling nyata bagi bangsa Indonesia yang ada dihadapan mata saat ini adalah Golongan Radikal yang mengatasnamakan agama yang jelas jelas  telah meluluhlantakan negara negara di Timur Tengah seperti Suriah, Afganistan, Iraq, Libya dll,  mari kita belajar dari sejarah jangan sampai bangsa indonesia di jadikan Target seperti negara2 diatas, Audzubilahimindzaliq. untuk itulah Istiqosah Qubro tsb di Laksanakan Di Pesantren Surya medal pimpinan Syeh Arif Santrinya Habib Lutfi Pekalongan dan ihwannya Abah Anom Suryalaya..(REDI MULYADI)****