oleh

Jaga Keamanan di Papua Tetap Kondusif, Wapres K.H. Ma’ruf Amin Tekankan, Penyelamatan Pilot Susi Air Utamakan Langkah Diplomasi

TANGERANG SELATAN– Pilot Maskapai Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens saat ini masih disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Terhitung sudah dua pekan penyanderaan ini terjadi, yakni sejak TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya diketahui membakar pesawat Susi Air yang dipiloti Kapten Philip pada Selasa (07/02/2023) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin yang juga selaku Ketua Badan Pengarah Papua (BPP) mengungkapkan bahwa pemerintah cukup berhati-hati dalam upaya penyelamatan Kapten Philip demi menjaga keselamatannya.

“Walaupun sebenarnya pasukan kita mampu dengan cepat sekali [dan] memiliki kekuatan untuk membebaskan itu. Tetapi kita juga tentu memperhitungkan jangan sampai sandera itu cidera,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar dan Orasi Ilmiah Prof. Dr. Asrorun Ni’am Sholeh, MA di Kampus I Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (22/02/2023).

Terlebih, sambungnya, Kapten Phillip merupakan pilot asing yang berhak mendapatkan perlindungan maksimal di wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa hal ini telah dibahas dalam rapat internal, dimana ia telah menginstruksikan pihak terkait untuk melakukan upaya penyelamatan dengan tetap menjaga kondisi keamanan di Papua tetap kondusif.“Kita pemerintah sudah dalam rapat koordinasi, kita sudah khususkan bahwa kita akan berusaha untuk membebaskan sandera dengan tentu kita menjaga keamanan, jangan sampai menjadi korban sandera itu,” ujarnya.

Oleh sebab itu, menurut Wapres, upaya diplomasi tetap diutamakan demi menjaga keselamatan sandera. Namun, langkah-langkah alternatif lain juga disiapkan untuk mengantisipasi apabila langkah diplomasi yang diambil tidak membuahkan hasil.“Kita mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan itu, tapi juga kalau memang diperlukan tentu akan ada langkah-langkah lain yang kita ambil,” pungkasnya.

Mendampingi Wapres pada konferensi pers kali ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis. (EP/SK-BPMI, Setwapres)