Oleh: Yuda Wibiksana
“TIDAK semuanya harus dijelaskan dan diklarifikasi, biarkan mereka dengan prasangkanya sendiri..”Mistis itu sebuah misteri sains (penelitian) yang belum terungkapkan atau terpecahkan (misteri)
Mencermati sebilah keris yang sekedar dicelupkan & secara pelan digerakkan berputar, namun air di dalam gelas itu beberapa saat kemudian mulai membentuk aliran vortex (aliran gerakan berputar dari sebuah cairan atau gas) bukan akibat adukan sebilah keris tadi, maka ini merupakan sebuah keanehan (hal yang tak biasa) yang tak dapat dijelaskan dengan fluida dinamika dalam fisika klasik. Keris dalam tradisi kejawen oleh praktisi mistik biasanya sudah memiliki (terisi) medan energi atau terprogram oleh energi tertentu, dalam konteks ini sebilah keris dapat menyimpan system medan informasi yang tersusun dari getaran-getaran harmonik.
Saat keris itu dicelupkan, maka yang tampak memang logamnya akan tetapi medan yang kasat mata di sekitarnya juga masuk ke dalam segelas air tersebut yang tentunya garis-garis gaya secara mikroskopik (sifat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang) yang mempengaruhi molekul molekul air & karakteristik air sebagai fluida (zat yang dapat mengalir dalam wujud gas atau cairan memang sangat peka terhadap vibrasi sehingga ikatan kovalen polar merespons struktur medan tersebut. Setelah keris diangkat, jejak energi itu belum lenyap sehingga molekul molekul air mengikuti pola medan tersebut yg muncul sebagai gerakan dengan pola pusaran. Air juga memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen fleksibel yg sangat peka terhadap frekuensi eksternal, dimana dalam konteks ini sebilah keris sebagai sumber pemicu resonansi & air sebagai sistem resonator kuantum.
Ketika resonansi masuk diantara ikatan molekul air, itu tidak langsung mewujudkan efek namun menumpuk sebagai fluktuasi mikroskopik. Setelah “ambang batas” energi terpenuhi, resonansi itu terpecah menjadi pergerakan fisik yang berupa aliran vorteks. Dalam fisika quantum, terkadang hasil muncul bukan langsung setelah aksi, akan tetapi beberapa waktu setelah sistem berada dalam keadaan terikat tertentu (misal pada pilihan tertunda pada sebuah eksperimen air dapat menangkap pesan subliminal (pesan yang diserap alam bawah sadar), maka saat keris dicelupkan dengan memilih untuk merespons setelah momen pemicunya selesai seperti sinyal yang baru dipancarkan dari “buffer” (penyangga) energi realitas lokal.
Jika keanehan realitas yang kita lihat itu adalah semacam program atau simulasi (seperti dalam teori jagad Mobius atau realitas holografik), maka sebilah keris bukan hanya sekedar logam biasa namun intensional instruksi yang bersumber dari medan neuronal praktisi mistik, maka dalam kasus konsentrasi si praktisi dengan sebilah keris yang dipegang sebagai medium yang membentuk instruksi kuantum & realitas lokal “memberikan” pusaran air sebagai respon dari kode tersebut. Keris yang menjadi sumber medan energi telah mempengaruhi ikatan kimia sepasang elektron dibagi merata antara dua atom molekuler air, yang mana medan itu dapat berupa medan elektromagnetik lemah, medan yang dapat menyampaikan informasi maghnetik dari atom & turun naiknya hampa udara yang terlibat dalam interaksi etentitas lokal.
Karakteristik molekul air yang sangat sensitif terhadap medan energi, terutama jika struktur ikatan hidrogennya berubah oleh medan eksternal, medan neuronal sebagai bentuk observasi kuantum & entitas energi (dalam kerangka kesamaan dengan massa), ketika medan energi ini masuk akan menyebabkan perubahan momentum pada atom atom penyusun molekul air. Aliran kecil yang terpicu tidak bergerak acak,namun menurut struktur medan itu sendiri yang berupa aliran vorteks (pusaran) akibat dinding gelas yang memiliki dasar melingkar, maka terbentuklah aliran heliks yang seolah muncul tanpa sebab sebab mekanisme yang nyata. Medan gaya dari keris itu seperti batang magnet dalam ferrofluid (cairan yang mengandung partikel maghnet kecil) yang tidak terlihat namun dapat mengorganisir molekul air agar memutar sesuai pola intruksi, dengan gerakan yang mengikuti gradasi medan berputar hingga membentuk aliran gerakan berputar dari sebuah cairan atau gas (vorteks).
Kita cenderung beranggapan bahwa praktisi supranatural, paranormal, ahli tirakat, dukun dsb adalah orang orang yang suka menipu dengan trik-trik khusus untuk menampilkan fenomena mistis, jelas itu hanyalah anggapan orang orang yang sok ilmiah tapi mungkin belum memahami hubungan antara kesadaran dengan realitas yang dirajut bersama dalam fisika kuantum, meski tak dapat dipungkiri memang ada beberapa oknum yang menggunakan praktek pendukunan untuk menipu. Belum lagi fanatisme agama yang membabi-buta,bahwa hal hal yang berbau mistis dianggap dekat dengan kemusyrikan,padahal kebanyakan esensinya bukan seperti yg dituduhkan. Sebenarnya mistisisme & fisika modern sudah menemukan titik temu di awal dekade 80an,terlalu naif jika belum tahu akan hal itu.(*****
Komentar