Jakarta,LINTAS PENA
Jozeph Paul Zhang, seorang pria mendadak viral di media sosial usai diduga menista agama dan Nabi Muhammad SAW. Jozeph Paul Zhang membuat diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya.Jozeph Paul Zang juga mengaku sebagai nabi ke-26 setelah Nabi Muhammad SAW. Bahkan dia membuat sayembara. Dia menantang orang-orang untuk melaporkannya ke polisi karena penistaan agama dengan mengaku sebagai nabi ke-26. Pengakuan Joseph Paul Zha tersebut menghebohkan masyarakat Indonesia. Apalagi umat muslim Indonesia kini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1442 H
“Gua kasih sayembara. Gua udah bikin video. Saya udah bikin video tantangan. Yang bisa laporin gua ke polisi gua kasih uang yang bisa laporin gua ke polisi penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26, Jozeph Paul Zhang. Meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulannya yang maha cabulullah,” sebutnya.
Dengan beredar luas dan viralnya video tersebut , pihak kepolisian masih dalam proses mencari keberadaan seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang yang mencaci maki dan menghina Islam dalam sebuah diskusi daring dan videonya diunggah di akun YouTube pribadinya.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan bahwa, pihaknya hingga kini masih proses mencari keberadaan Jozeph yang kini tengah viral diperbincangkan di media sosial.”Sedang proses dicari,” singkat Argo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 18 April 2021.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyidikan terhadap kasus yang menghina agama Islam tersebut.”Sudah dilidik,” katanya kepada wartawan, Sabtu, 17 April 2021.
Menurut Kapolri Listyo, Jozeph Paul Zhang telah meninggalkan Indonesia menuju Hong Kong pada 11 Januari 2018. Hal itu berdasarkan informasi dari Kantor Imigrasi kelas I Soekarno-Hatta.Dalam video berdurasi lebih dari tiga jam tersebut yang diunggah akun YouTube Jozeph Paul Zhang berjudul “Puasa Lalim Islam”, Jozeph Paul Zhang bahkan menantang dan membuat sayembara kepada masyarakat untuk melaporkan dirinya kepada polisi.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai pernyataan Jozeph Paul Zhang terkait Islam dan Nabi Muhammad SAW merupakan penghinaan. Ace mendukung polisi melacak Jozeph Paul Zhang.”Orang yang mengaku namanya Jozeph Paul Zhang ini memang kelihatannya ingin mencari sensasi dengan bicara seperti itu di media sosial, mengaku nabi ke-26 dan tendensinya menghina keyakinan agama Islam,” kata Ace, kepada wartawan, Minggu, 18 April 2021.
Ace menyebut Jozeph Paul Zhang tidak menunjukkan sikap saling menghormati. Menurutnya, Jozeph Paul Zhang memang ingin membuat kegaduhan.”Sikapnya yang arogan terhadap agama, sama sekali tidak menunjukkan punya sikap saling menghormati dan tenggang rasa. Kelihatan sekali dia ingin membuat kegaduhan,” tegas Ace.
Lebih lanjut, Ace menuturkan Jozeph Paul Zhang harus dicari agar bisa diminta keterangan perihal pernyataannya terkait Islam dan Nabi Muhammad. Elite Partai Golkar itu menekankan tidak ada pihak yang boleh berbicara seenaknya di media sosial seperti pernyataan Jozeph Paul Zhang.”Saya mendukung langkah pihak kepolisian untuk melacak orang ini. Apa maksudnya dia bicara seperti itu. Kita tidak bisa membiarkan orang seperti ngomong seenaknya di media sosial dan ruang publik,” terang Ace.
Hal senada diungkapkan Wakil Menteri Agama Zainut Tahuid Sa’adi yangmendorong kepolisian untuk memproses hukum Jozeph Paul Zhang. Dia mengatakan kasus itu perlu ditangani agar isu penistaan agama ini tidak meluas.“Saya mendukung langkah aparat kepolisian untuk melakukan langkah-langkah hukum agar masalah ini dapat segera ditangani dengan baik dan tidak melebar kemana-mana,” kata Wakil Menteri Agama Zainut lewat keterangan tertulis, Ahad, 18 April 2021.
Zainut menyesalkan tindakan Jozeph Paul Zhang yang dia anggap dengan sengaja menebarkan rasa kebencian dan permusuhan kepada umat Islam. Dia mengatakan ucapan pria itu melukai perasaan umat Islam dan dapat menimbulkan situasi yang mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia.
Meski demikian, Zainut mengimbau kepada umat Islam agar dapat menahan diri, tetap khusyuk dalam melaksanakan ibadah puasa dan tidak terpancing melakukan tindakan balasan yang dapat menimbulkan suasana semakin panas dan menjurus kepada konflik yang bernuansa SARA.”Mari kita jaga puasa Ramadan ini dengan khusyuk agar terpelihara dari hawa nafsu yang dapat merusak dan mengurangi pahala ibadah puasa kita,” ujar dia.
Kecaman terhadap Jozeph Paul Zhang tidak hanya disampaikan kalangan umat Islam. Kelompok Khonghucu yang tergabung dalam Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU) turut menyampaikan kecaman keras atas aksi penistaan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW.
GEMAKU menilai pernyataan Jozeph mencederai keyakinan dan ajaran umat Islam dan mencederai nilai-nilai Pancasila.“Kami Gemaku mengecam keras pernyataan yang mencederai keyakinan dan ajaran umat Islam. Pernyataan yang dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang sudah masuk ke dalam penghinaan terhadap keyakinan umat Islam,” ujar Kristan Ketua Umum GEMAKU, kepada redaksi, Minggu, 18 April 2021.
Menurut Kristan, apa yang dilakukan oleh Jozeph Paul Zhang telah mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan yang dapat memicu konflik.Atas alasan itu, GEMAKU meminta Kapolri Listyo Sigit memerintahkan jajarannya untuk segera memproses bahkan menangkap Jozeph Paul Zhang.
Kristan ingin Kapolri memerintahkan jajaran untuk mencari Jozeph Paul Zhang untuk diproses. Jangan sampai, sambungnya, polisi lamban dalam bertindak.
Gemaku, sambung Kristan, menghargai perbedaan pendapat. Namun pendapat tersebut harus tetap menjunjung tinggi nilai Pancasila. Sementara apa yang dilakukan Jozeph Paul Zhang telah melawan Pancasila.“Itu artinya menghina seluruh warga bangsa Indonesia. Gemaku akan selalu menjadi pengawal setia Pancasila karena kita umat Khonghucu Indonesia selalu memegang teguh prinsip-prinsip keindonesiaan,” tegasnya.(001/berbagai sumber)**
Komentar