oleh

KABAR GEMBIRA: Otorita IKN Setujui Penyediaan Lahan Seluas 10 Hektare untuk Pembangunan Pusat Kegiatan Dayak di IKN

DALAM sebuah langkah monumental yang mencerminkan komitmen terhadap pengakuan dan pelibatan masyarakat adat dalam pembangunan nasional, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) secara resmi menyetujui penyediaan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Pusat Kegiatan Dayak di kawasan IKN.Persetujuan ini disampaikan langsung oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, didampingi oleh Sekretaris OIKN serta Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, dalam pertemuan silaturahmi yang berlangsung pada hari ini, Jumat (11/04/2025). Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dr. Drs. Marthin Billa, M.M., serta sejumlah tokoh Dayak dari Kalimantan Timur.

            Dalam pernyataannya, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa penunjukan lokasi secara administratif akan dilakukan dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. ”Penentuan lokasi akan kami lakukan secara langsung o , dan akan segera diinformasikan kepada pihak MADN dan tokoh-tokoh adat terkait.”ujarnya

Sebagai langkah konkret, Basuki Hadimuljono  telah menginstruksikan Deputi Bidang Perencanaan Lahan untuk segera menyiapkan dokumen dan proses teknis yang diperlukan agar proses penunjukan dan penyerahan lahan dapat berjalan dengan tertib dan sesuai peraturan yang berlaku.

Presiden MADN, Dr. Marthin Billa hadir dalam pertemuan tersebut bersama Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Dr. H. Syaharie Jaang, Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Timur  Victor Juan, serta Panglima Bakormad Kalimantan Timur  Efendy, S.H., M.Hum. Kehadiran para tokoh ini menandai kekuatan solidaritas dan sinergi antar-lembaga adat Dayak dalam memperjuangkan ruang strategis bagi budaya dan identitas Dayak di jantung pemerintahan masa depan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden MADN Dr. Marthin Billa menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan dari Otorita IKN. “Pemberian lahan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi masyarakat Dayak sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa, khususnya dalam membentuk identitas Nusantara yang berakar pada kearifan lokal,” ujarnya.

Marthin Billa menambahkan.,kehadiran Pusat Kegiatan Dayak di IKN ini diharapkan menjadi simbol kehadiran dan kontribusi masyarakat Dayak dalam pembangunan Ibu Kota Negara yang baru. Selain itu, pusat ini juga akan berfungsi sebagai wadah pelestarian budaya, pendidikan, pengembangan ekonomi kreatif, serta pusat kegiatan adat dan sosial berbasis nilai-nilai luhur masyarakat Dayak. ”Langkah positif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat adat lainnya di seluruh Indonesia untuk turut ambil bagian dalam pembangunan nasional, serta memperkuat semangat kebangsaan yang inklusif, adil, dan berkeadaban.”pungkasnya.(RLS)***

Jangan Lewatkan