oleh

Kades Titi Akar Yang Aniaya Wartawan Masih Bebas Diluaran

Rupat, LINTAS PENA

Kasus penganiayaan yang menimpa wartawan Alan Jeri Fanus oleh Sukarto oknum Kepala Desa Kec.Rupat Utara Kab.Bengkalis yang dilaporkan ke aparat penegak hukum Polsek Rupat Utara melalui Surat Tanda Penerimaan laporan No.LP/03/III/2018/SPKT/RIAU/RES BKS/Sek Rupat Utara, ternyata tidak ada tindak lanjut.

“Setelah lapor, pihak Polsek Rupat Utara dua hari kemudian telah melakukan olah TKP, tetapi setelah 4 hari ini belum ada tindak lanjutnya. Karena pelaku penganiayaan yakni Kades Sukarto masih berkeliaran bebas. Saya heran, apakah dia sudah dipanggil untuk diperiksa atau belum,”ungkap Alan Jeri Fanus alias Ajon.

Dia sangat khawatir, kalau Sukarto masih bebas di luaran akan membuat rekayasa, misalnya membuat alibi dengan membawa saksi settingan atau rekayasa dan lainnya. Sebagaimana kasus penganiyaan terhadap warga desanya  sendiri yang terjadi beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mungkin karena  gerah dan merasa “kebakaran jenggot” atas pemberitaan di media cetak maupun online terkait pembangunan Gedung Seni Budaya di lahan milik warganya, maka Sukarto Kepala Desa  Titi Akar Kec.Rupat Utara Kab. Bengkalis pun nekat melakukan penganiaan berat terhadap Alan jeri Fanus, wartawan TABLOID LINTAS PENA yang bertugas di Pulau Rupat pada hari Kamis,(8/3/2018) sekitar pukul 13.00 WIB.

Dengan bergaya preman, Kades Sukarto membabi budaya menganiaya Alan Jeri Fanus hingga babak belur.”Saya dihajar habis-habisan. Saya tidak melawan, karena dia membawa senjata tajam.”ungkapnya.

Alan menjelaskan awal kejadiannya, bahwa dia sudah janjian dengan sumber berita kasus sengketa pembangunan Gedung Seni Budaya Desa Titi Akar yang membawa bukti baru karena keterlibatan Kades Sukarto. Dia sudah janjian, bahwa berkas akan diberikan di suatu tempat yang tak jauh dari sebuah sekolah SMP.

Namun, belum juga berkas tersebut diterima Ajon—panggilan akrab Alan Jeri Fanus—tiba tiba muncul Kades Sukarto dan langsung menghajar habis habisan, bahkan belum sempat membuka helm.”Sebenarnya, saya bisa saja membela diri dengan memukulkan helm ke kepalanya, tetapi tidak sempat saya lakukan karena khawatir bisa mencelakai dia,”tuturnya.(TIM)****

Komentar