” Ciri Nyaah Kana Budaya Sunda Nyaeta Ku Ngamumule Bahasa,Adat Jeung Budaya Nu Jadi Warisan Kolot Baheula”
Kota Tasikmalaya LINTAS PENA
Suku bangsa Sunda merupakan suku terbesar kedua di Indonesia.Namun, eksistensi dari suku bangsa yang besar tersebut secara perlahan semakin hilang seiring dengan masuknya budaya budaya luar serta perkembangan zaman. Hal tersebut disampaikan Ustadz Muhammad Fajar Pencinta Budaya Sunda kepada pena usai acara silaturrahmi wargi sa Jawa Barat yang digelar di Kampung Naga Salawu kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu, Kang Haji Yanto Oce yang merupakan pengusaha asli Tasikmalaya menjelaskan , bahwa kesadaran masyarakat Sunda untuk sadar menjaga budayanya sangat kurang .Iini dibuktikan ciri sikap sejatinya manusia Sunda pun sudah sangat sulit ditemui dalam sikap keseharian masyarakat Sunda zaman kiwari.
Oleh karena itu Kang Yanto Oce sangat mengapresiasi, semoga melalui kegiatan yang digelar Ustadz Fajar bersama wargi Jawa Barat di Kampung Naga Salawu tersebut setidaknya dapat melahirkan kecintaan paling tidak kepedulian terhadap Bahasa, Adat istiadat Budaya Sunda. “Alhamdulillah ,kami dengar di Kabupaten Tasikmalaya sudah mulai dibudayakan istilah Selasa Nyunda dan di Kota Tasikmalaya kami nyunda dari mulai bicara,pakaian dan makanan makanan khas Sunda sudah mulai dilestarikan. Kami sangat setuju Jadi Ciri Nyaah Kana Budaya Sunda Nyaeta Ku Ngamumule Bahasa, Adat Jeung Budaya Nu Jadi Warisan Kolot baheula”.tuturnya singkat. (ADE BACHTIAR ALIF)****