Oleh: KH Muhammad Yan-yan Al Bayani.S.Kom.I., M.Pd (Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Jarnauziyyah)***
Pertanyaan itu yang muncul akhir akhir ini di tengah tengah masyarakat muslim Indonesia.Sebelumnya mari kita cermati dahulu datanya.
1. Ijtima ahir ramadhan-awal syawal 1444 H jatuh pada :
Hari : Kamis Legi
Tanggal : 20 April 2023
Pukul : 11 lebih 27 menit, 39 detik
Tinggi hilal : 1°, 50 menit
Lama Hilal : 7 menit
Posisi Hilal : Miring Utara Betul di Utara Matahari
1 SYAWAL 1444 H
Muhammadiyah sudah memutuskan bahwa 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat 21 April 2023
Tetapi yg lebaran jum’at bukan cuma Muhammadiyah saja, sebagian ulama yang memegang Kitab Sulamunayiren pun ada yg menetapkan Tgl 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari jum’at 2023, hal itu didasarkan karena ijtima terjadi qobla ghurub bahkan qobla zawal.
Berikut kita perhatikan keterangan di kitab Sulamunayyiren risalah tsani:
اذا وقع الاجتماع قبل الغروب كانت الليلة التالية من الشهر الاتي حصلت الرءية فيها ام لا
Artinya :Bila ijtima terjadi sebelum terbenam matahari (seperti bulan ini pukul 11.27), maka malam berikutnya sudah memasuki bulan baru, baik hasil rukyat atau pun tidak.
Berpedoman kepada keterangan tsb, maka karena ijtima ahir ramadhan-awal syawal jatuh pada hari kamis tgl 20 April 2023 pukul 11 lebih 27 menit, berarti ini ijtima qoblal ghurub, sehingga malam jum’at sudah memasuki bulan baru/1 Syawal 1444 H.
Aliran ini sering disebut Aliran Wujudul Hilal, sekalipun tidak terlihat dgn kasat mata, namun hilal dianggap sudah dalam posisi wujud di atas ufuk.
Namun bagi aliran IMKANURRUKYAT, mereka mempertimbangkan ketinggian hilal. Sesuai ketetapan MABIM (Musyawarah Menteri Agama Brunai Darusalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) bahwa standar minimal imkanurrukyat adalah 3 derajat. Dengan demikian andai ketinggian hilal di bawah 3 derajat, maka dianggap tidak imkan rukyat. Sehingga bulan ramadhan diistikmal/disempurnakan menjadi 30 hari. Bagi aliran imkanurrukyat, mereka menetapkan tgl 1 Syawal 1444 jatuh pada hari Sabtu tgl 22 April 2023.
Adapun keputusan pemerintah akan diumumkan pada sidang itsbat yang dilaksanakan pada hari kamis sore tgl 20 April 2023
Bertepatan dengan sidang Itsbat, Kementrian Agama sudah menempatkan para petugas Rukyatul Hilal lebih di 100 titik pemantauan hilal dari Sabang sampai Merauke.
Nanti mereka akan melaporkan hasil pemantauannya kepada peserta sidang itsbat.
Andai ada petugas di satu titik saja yang berhasil melihat hilal, maka sidang itsbat akan menetapkan bahwa tgl 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jum’at Pahing tgl 21 April 2023
Namun andai saja tidak ada satu titik pun yg berhasil melihat hilal, maka nanti sidang itsbat akan mengistikmal/menyempurnakan bulan ramadhan 1444 menjadi 30 hari, sehingga hari jum’at masih bulan ramadhan/hari ke 30, dan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu Pon tgl 22 April 2023.
Bagaimana peluang rukyat ?
Ketinggian hilal 1° 50 menit memang posisi yang sulit untuk bisa dirukyat, sehingga kecil kemungkinan hilal akan terlihat.
Namun demikian, ummat Islam tidak perlu resah dan bingung.
Ikuti saja menurut keyakinan anda
Apakah akan mengikuti aliran wujudul hilal yang sudah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jum’at tanggal 21 April 2023 ATAU mengikuti aliran imkanurrukyat yg menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu tgl 22 April 2023
ATAU anda menunggu keputusan sidang itsbat yang akan digelar kamis sore tanggal 20 April 2023
Perbedaan ini bukan kali pertama. Bila dengan mereka yang berbeda agama saja, kita bisa bertoleransi, kenapa dengan mereka yang seagama dengan kita tidak bisa saling menghormati ?
Tasikmalaya, 29 Ramadhan 1444 H
Komentar