Oleh: Pajri Ainul Yakin
Bahasa merupakan suatu perangkat untuk menyampaikan maksud dan keinginan seseorang kepada orang lain. Banyak sekali bahasa yang di gunakan manusia di seluruh penjuru dunia dengan berbeda-pulau, budaya, suku, ras, agama, dan bahasa yang berbeda. Salah satu dari
bagian dari Bahasa tersebut ialah Bahasa Arab.
Kedudukan bahasa Arab sangatlah penting bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Bahasa Arab juga termasuk salah satu bahasa internasional, di samping bahasa Prancis, Spanyol, Cina, dan Inggris. Bahasa Arab juga menjadi salah satu baha sa resmi PBB. Lebih dari satu miliar umat muslim di seluruh penjuru dunia berdo’a dan beribadah dengan bahasa ini setiap harinya.
Menurut Ethnologue, bahasa Arab merupakan bahasa berpenutur asli nomor lima terbanyak di dunia dengan 242,391 juta jiwa di 60 negara. Bahasa Arab merupakan bahasa nasional di 25 negara, seperti Arab Saudi, Algeria, Bahrain, Chad, Kamerun, Djibouti, Mesir, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Mauritania, Oman, Palestina, Qatar, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat, dan Yaman.
Saya menemukan ada banyak teori tentang asal usul bahasa ini. Sebagian pendapat menyatakan, bahasa Arab telah ada semenjak Nabi Adam. Hal ini merupakan interpretasi Alquran surah Al Baqarah ayat 31 bahwa Allah telah mengajarkan pengetahuan tentang nama-nama kepada Nabi Adam. Bahasa yang digunakan oleh Nabi Adam tersebut ditafsirkan sebagai bahasa Arab. Jadi, bahasa
ini merupakan bahasa pertama yang digunakan manusia, kemudian berkembang menjadi berbagai cabang baru.
Pendapat yang kedua bahwasannya Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semitik yang merupakan turunan rumpun Afroasiatik. Menurut para ahli modern, bahasa di dunia awalnya berasal dari daerah asal mula manusia pertama menetap, yaitu sekitar Asia dan Afrika. Bahasa yang lahir dari kawasan ini pada masa-masa berikutnya mencapai ratusan bentuk bahasa baru yang digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia., dan tidak bisa difahami kecuali dengan
bahasa Arab, dan sesuatu yang wajib tidak akan terselesaikan kecuali dengan yang wajib maka hukumnya adalah wajib”.
Menurut saya, bertapa pentingnya bahasa Arab bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Hal itu dapat dibuktikan dengan menunjukan pemakaian bahasa dalam segi sehari-hari, lebih-lebih bahasa arab yang selalu kita pakai dalam melaksanankan ibadah, seperti halnya sholat jika kita mengetahui arti dari apa yang kita ucapkan juga akan menambah kekhususan dalam sholat, haji jika kita paham dengan bahasa arab kita juga akan mudah berkomunikasi dengan orang arab ketika berkomunikasi dengan orang arab ketika haji.
Selain itu dalam bahasa Arab memiliki tata bahasa yang sangat sulit sehingga banyak pakar ilmuan membahas tetang tata bahasa arab yang bertujuan tuntuk lebih memudahkan kita dalam mendalami pemahaman Alqur’an dan hadis memakai bahasa arab, Al-qur’an dan hadist merupakan sumber hukum yang paten sehingga kita dituntut untuk memami bahasa Arab.
Seperti sabda nabi” Aku tinggalkan untukmu semua, dua perkara jika kalian semua berpegang teguh dengannya maka kamu semua tidak akan sesat yaitu Al-Qur’an dan Hadits”. Untuk bisa memahami bahasa arab harus memerlukan disiplin ilmu seperti ilmu Nahwu, ilmu shorfi, ilmu balahgoh, dengan pokus padan kajian masing-masing. Dengan tata bahsa yang amat sulit umat Islam tidak begitu tertarik untuk mempelajarinya.
Di Indonesia, bahasa Arab tidak sepopuler di negara penutur aslinya. Penggunaan bahasa arab hanya di gunakan di beberapa pesanren saja, karena memang para santri dituntuntut bisa membaca kitab kelasik ataupun kontemporer. Pemakaian Bahasa Arab di Pesantren yang hanya menggunakan bahasa Arab untuk keperluam berkomunikasi saja, dan ada juga fokus pada kajian keilmuan sampai ke akarnya, juga untuk mendalami dan memahami isi al-qur’an dan Assunah, juga beberapa nasehat para ulama terdahulu.
Umat muslim tersebar di seluruh penjuru dunia dengan berbeda-beda bahasa dan budaya diwajibkan untuk belajar Bahasa Arab. Pedomah hidup seorang muslim ialah Al-qur’an dan As-sunnah tidak akan dipahami keduanya melaikuma dengan memahahi Bahasa Arab. Bahasa Arab tidak akan dipahami melainkan dengan ilmu Nahwu, ilmu Sorfi, dan Ilmu Balahgoh.
Para ahli mengatakan bahwa ilmu nahwu ialah ayah, dan ilmu sorfi itu ibunya. Jika keduanya kita paduka (kawinkan) maka akan menghasilkan keturunan. Perumpaan itu artinya jika kita sudah menguasai ilmu nahwu (ayah) dan Sorfi (ibu) maka kita kita akan memahami ilmu yang lain (keturunan) seperti ilmu fiqih, ilmu tasauf, dan ilmu keislaman lainya yang bersumber dari Al qur’an dan As-sunah. Pada dasarnya sumua ilmu keislaman itu berlandas pada al-qur’an dan assunnah yang tertulis dan menggunakan bahasa arab. Oleh karena itu mari kita tingkatkan keingian untuk belajar bahasa Arab.(Penulis adalah
Komentar