oleh

Kematian Datang Walau Tidak Pernah Diundang

Oleh: Abah Anton Charliyan

KEMATIAN  datang walaupun tidak pernah diundang. Kematian datang sesukanya sesuai dengan perintah Sang Maha Kuasa. Hari ini orang lain, siapa tahu besok hari kita  yang dapat gilirannya.

Kematian akan selalu mengintai setiap orang tanpa pandang bulu. Kematian akan selalu mengintai orang yang sehat maupun yang sakit, tua atau muda, konglomerat maupun konglomelarat, luang ataupun sibuk, pejabat ataupun rakyat, direktur maupun tukang bubur.

Nabi Muhammad  SAW bersabda, “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampui umur tersebut.”  (HR. Ibnu Majah).

Dalam waktu yang sebentar itu, kita memerlukan bekal yang banyak untuk mengarunginya. Lalu, sudahkah kita banting tulang untuk kehidupan alam akhirat yang mungkin bisa sampai ribuan tahun atau entah sampai kapan?

Ketika ajal datang,  tidak ada yang bisa menghindar sedetik pun darinya. Kematian tidak dapat dipercepat ataupun diperlambat walaupun seseorang lari darinya. Kematian akan selalu menyertainya.

Allah  SWT berfirman, “Sesungguhnya kematian yang kamu hindari itu, maka sesungguhnya kematian itu pasti akan menemui kamu. Kemudian, kamu akan dikembalikan kepada Allah, Yang Maha Mengetahui perkara yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitahukan segala apa yang telah kamu kerjakan.” (Alquran Surah Al-Jumuah ayat 8).

SESUNGGUHNYA kehidupan yang abadi akan ada setelah kematian. Kehidupan abadi hanya dengan dua pilihan, surga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan bagi orang yang taat menjalankan perintah-Nya atau neraka yang penuh azab dan siksaan bagi orang yang gemar melakukan dosa dan bermaksiat kepada-Nya.

Ketika kita menginginkan surga-Nya, betapa eloknya ketika kita mempersiapkan kematian dengan sebaik-baiknya. Sebab, ketika kita mengakhiri hidup dengan husnul khatimah, kebahagiaan akan menanti di perjalanan kita selanjutnya.

Perjalanan kehidupn kita selanjutnya adalah di kubur (barzakh), padang mahsyar, miizan, maupun shirath. Perjalanan kita tersebut  berakhir ketika Allah  memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

Pun pula sebaliknya.  Ketika kehidupan dunia hanya kita gunakan untuk bersenang-senang, menumpuk harta, menyombongkan diri, bermaksiat kepada Allah hingga ajal menjemput,  maka kesengsaraan ketika datangnya kematian, kubur  penuh  siksa, padang mahsyar tanpa naungan, timbangan keburukan lebih berat daripada  timbangan kebaikan, dan gagalnya melewti jembatan shirath hingga dilemparkannya  ke dalam api neraka yang penuh kepedihan dan kesengsaraan.

Semoga Allah  senantiasa ridha menganugerahkan  kepada kita semua:  ampunan, keselamatan, rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan.(****

Komentar