SEMARANG— Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membawa pulang tujuh penghargaan dalam acara Awarding The 5th Anugerah Humas Indonesia (AHI) Awards 2023 yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023).
Dua trofi disumbang oleh Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Sekretariat Jenderal, yakni Bronze Winner Kategori Program Kehumasan Pemerintah, Sub Kategori Kementerian, dan Silver Winner Kategori Media Internal, Sub Kategori E-Magazine.
Lima trofi lainnya dicapai lewat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Gold Winner Kategori PPID Terbaik, Sub Kategori PPID Pelaksana; Silver Winner Kategori Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik Terinovatif, Sub Kategori Laporan Pelayanan Informasi Publik; Bronze Winner Kategori Program Kehumasan Pemerintah, Sub Kategori Kementerian Program Kampanye Kebermanfaatan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Gold Winner Kategori Media Internal, Sub Kategori E-Magazine; Silver Winner Kategori Media Internal, Sub Kategori Video Profile).
AHI tahun ini mengusung tema “Keterbukaan Informasi untuk Keberlanjutan Badan Publik yang Bereputasi” dan menjadi ajang kompetisi bagi kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, hingga Badan Layanan Umum se-Indonesia.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKHM Anang Ristanto mengatakan, penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kinerja komunikasi dan keterbukaan informasi publik Kemendikbudristek. Pihaknya pun berjanji akan mendorong terciptanya humas yang strategis dalam penyelenggaraan pelayanan bagi masyarakat.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada Kemendikbudristek melalui ajang ini. Kemendikbudristek akan terus berkontribusi dalam keterbukaan informasi publik sesuai mandat dari Undang-undang No. 14 Tahun 2008,” kata Anang.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Humas Indonesia. Semoga penghargaan tahun ini bisa memicu kami untuk terus berkarya dan menjadi lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Kategori Media Internal, Sub Kategori E-Magazine, dinilai berdasarkan branding, desain, konten (pesan), dan PR values (nilai-nilai kehumasan). Kemendikbudristek mengirimkan e-magazine JENDELA: Pendidikan dan Kebudayaan edisi LXV/Juni 2023 yang berisi antara lain soal Kampanye Sekolah Sehat, Anugerah Merdeka Belajar, hingga membangun literasi anak.
Sementara penghargaan Kategori Program Kehumasan Pemerintah, Sub Kategori Kementerian, dinilai berdasarkan objektif program, strategi, taktik, pesan-pesan utama (key messages), eksekusi, dan pengukuran (measurement).
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja Publikasi BKHM Azis Purwanto menjelaskan, kinerja humas baik di instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan harus bisa memberikan layanan informasi yang bisa dipercaya publik.
“Apa saja yang diperoleh, apa saja yang dikerjakan, menjadi pengetahuan masyarakat. Tantangannya, kondisi saat ini saluran informasi beraneka ragam sehingga humas harus bisa menyesuaikan kecepatan, akurasi, dan konsistensi,” ucapnya.
“Tentunya penghargaan semacam (AHI) ini harus diteruskan sebagai bagian dari memelihara motivasi bagi insan humas untuk bisa berkarya lebih baik lagi,” kata Azis.
Sementara itu, Founder dan CEO Humas Indonesia Asmono Wikan dalam sambutannya mengatakan, pihaknya berharap kerja-kerja keterbukaan informasi instansi pemerintahan diabadikan untuk meraih reputasi lembaga masing-masing.
“Hari ini, memberikan informasi saja tidak cukup. Kebenaran (jadi) soal persepsi, bukan lagi soal faktual. Lebih repot ternyata (karena) reputasi juga dianggap sebagai buah persepsi,” tutur Wikan.
“Artinya kerja-kerja komunikasi hari ini tidak mudah. Bagaimana caranya di era yang penuh ketidakpastian ini kita berkomunikasi dengan sangat jernih,” ujarnya.
AHI 2023 memiliki lima kategori yang dikompetisikan, yaitu Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik Terinovatif, PPID Terbaik, Media Internal, Kanal Digital, dan Program Kehumasan Pemerintah (Government Public Relations/GPR). Kelima kategori tersebut menggunakan penilaian berbasis penjurian, di mana dewan juri terdiri dari para pakar humas/public relations, pakar komunikasi publik, jurnalis senior, akademisi senior, dan pakar branding.
AHI 2023 adalah barometer pencapaian tertinggi kinerja departemen komunikasi publik/biro humas/Dinas Komunikasi dan Informatika sepanjang 1 September 2022 sampai dengan 30 Agustus 2023.(001)****
Komentar