Oleh: Mbah Bayu Al Yatimi (Pimpinan Majelis Nur Muhammad Tarjamatul Ilmi Cirebon)
DALAM satu risalah dizaman nabi Ibrohim As, nabi Musa As dan nabi Hidir Baliya bin Malkan, setiap yang bertakwa, selalu memakai rajah dalam hubungan Wushul dan Bathiniyyah. Sebab dibalik jalur Rajah, memiliki Sir Asma’ antara hamba dan yang dituju lewat jalur Malaikat Hafadzo.
Pada masa Tabi-in dan tabi-ina, semua Waliyulloh dan sebawahnya, mereka hampir 99% berpegang pada jalur Rajah, sewaktu sedang melaksanakan munajat diri dan berhubungan bathiniyyah dihadapan Allah SWT, semua ini mereka lakukan karena mengikuti koidah yang benar, seperti dalam (satu dalil)::
“Sebaik baik ibadah yang di terima (Allah) mereka hanya tertuju kepadaKu”
Maksud tertuju disini adalah? Tidak memiliki tujuan, tapi doa kita bisa sampai kepadanYa.
Seperti dalam satu ayat yang menjelaskan: “Man arofa Nafsah faqod arofa Robbah” (Barang siapa mengenal dirinya, maka akan mengenal Allah)
Lalu yang dimaksud doa bisa sampai tanpa meminta dan memohon harapan yang ada, seperti apa gambarannya? “Sebaik baik doa adalah menyisipkan keinginan hati ke sifat Muroqobatunnafsi ( membuka permohonan lewat jalur asma)…..Pasti sulit bagi yang belum paham, tatacaranya.
Biar semua pembaca bisa memahami keagungan dan manfaat Rajah pribadi, saya jelaskan dulu keumuman manusia di zaman sekarang.
Mungkin bagi yang suka mencari ilmu Linuwih (Bathiniyyah) baik berguru kepada ahli Bathin mumpuni atau mengikuti tatanan ilmu Thoreqoth, suatu hari nanti pasti sang guru akan menyuruh murid muridnya untuk mencari “JATI DIRI” dengan cara menyepi ke suatu tempat yang jarang di lalui manusia pada umumnya atau lewat jalan kaki tanpa arah (ngarayana) hingga menemukan satu kunci JATI DIRI di kehidupan seterusnya.
Nah sekarang kita masuk ke pembedaran inti (KEMULIAAN RAJAH)
Dalam setiap diri manusia, Allah, menciptakan asma’ khususiyyah, baik yang bersifat asma’ kejadian/asal, jalur ilmu (Malaikat Hafadzo) jalur kesaktian/khoarik, jalus sifat (penataan) jalur a’mal (perbuatan) dan jalur Koidah (dirinci secara benar/tidak asal baca dengan hitungan sekian). Nah semua ini disebut ilmu RAJAH.
Kenapa bertawassul atau berhubungan bathin disebut ilmu RAJAH? Karena ilmu RAJAH bagian pembedaran asma’ badan yang tertutup, menjadi suatu jalan ke depannya. Saya contohkan satu hal yang mudah:
Kenapa dizaman sekarang, banyak orang mengaku INDIGO atau bisa menerka, menebak bangsa goib, lewat akal akalan. Padahal di kitab manapun sudah dijelaskan:
Bathin ilal Bathin (yang bisa memahami panca indra suatu kebathinan, tolak ukurnya adalah bathin yang benar beserta keluasannya (berpegang pada koidah hukum), bukan terlahir dari akal akalan (sekdar yakin) atau asal JEPLAK.
Makanya dalam memahami ilmu terawangan semacam ini hampir anak muda khususnya, hanya bisa mengandalkan nafsu akalnya semata dan kenyataannya mereka tidak pernah merasakan suatu pembuktian nyata (Alami) Sebab bangsa Goib memiliki hizab penutup dan mereka akan datang menemui bila kita sudah memiliki hubungan bayhiniyyah secara hukum yang benar.
Sekarang kita masuk ke Sifat RAJAH.
Apakah selama ini kita paham bahwa ALLAH sudah memberikan asma atau amalan terbaik buat hamba hambaNya? Seperti nama “Roni Efendi” misalnya
Roni Efendi, memiliki jumlah 406. Jalur ilmu Wushulnya dari Malaikat Sorfayail, yang menduduki maqom Asma’ alam Uluhiyyah (alamnya bangsa kesidikan/memberi bisyaroh/petunjuk yang benar) Jalur khodamnya dari Syamhurust, yang menguasai alam Sufliyyah (Bangsa amalan) Memiliki asma’ BADAN (kesaktian) “Ya Qodiru ya Muqtadir dibaca secara istiqomah saban harinya 1080X. (Fainsya Allah) akan mengalahkan amalan apapun yang dia miliki, sebab amalan ya Qodiru ya Muqtadir, bagian asma’ badannya sendiri (jalurnya).
Asma’ bathin dengan Allah (Muroqobatun nafsi) dari nama Roni Efendi “Al Mujib 55 Arrofi’ 351 Jumlah 406 (sesuai jumlah namanya) dan memiliki khodam pendamping bernama Malaikat “Nahthothil” dari bangsa Atiyyah.
Bila semua jalur ini disatukan dalam satu rajah atas namanya, lalu setiap hari amalan badan dibaca secara istiqwomah (seihlasnya) dan digunakan dalam pengisian, pengobatan, hubungan bathin, mengikhtiari pasien atau lainnya, fainsya Allah 99% membawa banyak manfaat atas ijin Allah..
Bila sudah tahu kunci amalan dan kemustajabahanmu ada pada Rajah Pribadi atau Khususiyyah
Jika ingin berkonsultasi seputar spiritual dan supranatural terutama masalah media “Rajah” yang dibikin Mbah Bayu Al Yatimi bisa menghubungi nomor kontak WA: 081280320803 maupun bisa berkunjung langsung ke Basecamp “MAJELIS NUR MUHAMMAD TARJAMATUL ILMI” Jln. Syeikh Bayanillah/Kaliandul Rt. 12/01 Weru Cirebon. atau bisa klik Google Map “Dimdim Cafe & Resto” dan Jln Raya Pondok Gede Gang Veteran Rt01/07 No 73 Lubang Buaya Cipayung.(****