oleh

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Tasik Tinjau KBM Secara Daring di SMPN 1 Mangunreja

Kab.Tasik,LINTAS  PENA

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM)secara daring (online) di SMPN 1 Mangunreja yang terletak di   masih dilakukan dan berjalan dengan lancar adapun proses pembelajaran secara daring tidak bisa menyeluruh dikarenakan ada kendala jaringan,jadi sekitar 15% pola ajar dilakukan secara luring dan diberikan modul yang telah ditetapkan pihak sekolah kata kepala sekolah H.Jae Juarsa S.Pd M.Pd dikantornya ,Rabu (21-10-2020)

Jae menambahkan pada saat ini alhamdulilah proses kegiatan belajar mengajar(KBM)secara daring  dapat ditinjau oleh kepala dinas Pendidikan Dan Kebudayaan(Disdikbud)Kabupaten Tasikmalaya saya dan para tenaga pendidik disekolah ini tentunya bangga dan bahagia pa kadis bisa meninjau langsung saat tenaga pendidik memberikan mata pelajaran terhadap para peserta didiknya tambahnya

Jae berujar, meskipun bantuan kouta dari pihak kementrian belum turun akan tetapi,kami dari pihak sekolah harus terus melakukan kegiatan belajar mengajar(KBM),supaya para peserta didik di sekolah ini bisa mengikuti pelajaran secara daring dan pihak sekolah se-Kabupaten Tasikmalaya juga sangat mengharapkan bantuan kuota itu turun  agar memudahkan dan melancarkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring(online)karena belajar tatap muka belum diperbolehkan,jadi kami semua sangat mengharapkan bantuan kuota turun harapnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana S.IP. MM saat  meninjau  langsung  pembelajaran secara daring (online) di SMPN 1 Mangunreja mengatakan bahwa ini  merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka atau belajar dirumah(BDR) “Dalam hal ini  antara tenaga pendidik dan para peserta didiknya meskipun  dilakukan melalui  daring(online )yang menggunakan jaringan internet tenaga pendidik  harus memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM)harus  tetap dilakukan dengan lancar meskipun para peserta didik berada di rumah “tandasnya

Menurutnya  di Kabupaten ini belum bisa melakukan  kegiatan belajar mengajar(KBM)secara  langsung atau tatap muka disekolah  antara peserta didik dan para tenaga pendidik karena melihat kondisi pandemi Covid-19 di Kabupaten ini masih cukup tinggi

“Kami tidak  ingin ada klaster baru  dan perlu dipahami prinsip BDR belajar dari rumah itu mengedepankan keselamatan,para peserta didik dan tenaga pendidik,pokonya kami tidak ingin ceroboh atau gegabah atau memaksakan kehendak untuk melakukan pembelajaran tatap muka, Karena anak anak merupakan aset bangsa,generasi penerus bangsa yang harus kita jaga dan harus kita perhatikan bersama,meskipun para tenaga pendidik dan para peserta didik sudah merindukan sudah kangen ingin bertemu dan belajar langsung,tapi apa hendak dikata sekarang belum saatnya dan belum masanya belajar secara tatap muka “pungkasnya. (MUMUH MUHLIS)***

Komentar