oleh

KH.Muhammad Aminudin Busthomi,M.Ag “Pembaca Puisi Yang lecehkan Adzan dan Jilbab Harus Diseret ke Meja Hijau”

Kota Tasik,LINTAS PENA

Saat ini sedang dihebohkan terkait dengan puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarno Putri yang menganggap rendah suara Adzan dan Jilbab telah melecehkan syariat umat Islam, sehingga menimbulkan keresahan juga.

Sekretaris Umum Majelis Ulama (MUI) Kota Tasikmalaya KH.Muhammad Aminuddin Busthomi,M.Ag angkat bicara “Kita  prihatin kepada  keluarga tokoh Proklamator RI yang gagal memahami aqidah Islamnya sebegitu parah,” kata Kyai yang juga Ketua DKM Mesjid Agung Kota Tasikmalaya kepada LINTAS PENA, hari  Selasa 3 April 2018

KH.Muhammad Aminudin,   .Ag mengatakan bahwa puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarno Putri  itu telah melecehkan syariat Islam yang sangat dimuliakan, diagungkan dan dihormati ,terutama masalah adzan dan hijab.

“Saking mulyanya  adzan,  Nabi Muhammad SAW melarang kita bicara ketika adzan dikumandangkan sebagai mana dalam sabdanya ” Siapa yang bicara ketika adzan dikumandangkan ia akan kepayahan ketika syakarotul maut”. Begitulah keagungan adzan. Kok ini malah dilecehkan,”  jelas Aminudin.

Selain itu, dia mengatakan bahwa jilbab bagi muslimah kini digandrungi wanita wanita non muslimah, karena ajaran Islam tentang menutup aurat.itu justru memaknai kehormatan kaum hawa. “Kami berharap kepada penegak hukum usut tuntas. Jangan tebang pilih. Seret ke meja hijau. Kita ini negara hukum bukan negara kekuasaan,” ungkapnya mengakhiri obrolan (Ade Bachtiar Alif)***

 

 

Komentar