KI DIHASRAMU hanya tersenyum ketika melihat testimoni soal ilmu kekebalan atau media/ jimat yang tuahnya dapat memberikan kekebalan tubuh si pemakainya.”Tidak sesimple atau semudah dan sederhana sebagaimana praktek yang ditayangkan testimoni itu. Testimoni itu kan promosi dari spiritualis dan seller benda bertuah agar laku jualannya,”ungkanya
Karena penasaran dengan dengan ilmu kekebalan tersebut, LINTAS PENA pun sempat menghubungi Ki Dihasramu adalah salah seorang spiritualis sekaligus pimpinan “PAGUYUBAN SEGORO MACAN” di Jl. H. Nur No.22 Rt 11 Rw 03 Desa Sugihwaras Kec.Candi Kab.Sidoarjo Jawa Timur yang sudah tidak asing lagi di dunia spiritual dan supranatural.
Kebetulan sekali, kata Ki Dihasramu, ada seseorang yang bertanya kepada dirinya “Kang Tes kekebalan tubuh yang bagus dan mantap itu yang bagaimana..??? Ya,saya jawab saja
enak ae: tes kekebalan tubuh yang bagus itu main tebas main bacok, misalkan ada seorang dites pakai pedang atau klewang, langsung tebas lehernya atau punggung nya…jangan main iris kayak di YouTube atau FB an…. Karena perang tanding itu main tebas dan bacok keras…bukan iris atau bacok kayak main mainan…
Dilapangan itu pasti ketemu perang tanding full power bukan main main….
Tapi Yo Ojo dipraktekan rek, jebol matek,bongko, mampus sopo sing tanggungjawab…
Kebanyakan kan main iris kayak ngiris bawang atau mentimun atau semangka…
Sing penting berpikir waras logis, Ben Nemu ilmu yang bukan kaleng kaleng sarden…
Rahayu”paparnya.
Ki Dihasramu menjelaskan, bahwa ilmu kebal itu sebenarnya bukan menciptakan fisik tahan banting alias kebal yang bertentangan dengan hukum alam, tapi ilmu kebal adalah latihan ketahanan mental melalui serangkaian ritual seperti pembelajaran mantra, puasa, dan sebagainya. Dengan melakukan hal tersebut seseorang akan tersugesti jika ia memiliki ‘sesuatu’ dalam dirinya. “Nah, karena kepercayaan diri itulah ia akan kebal terhadap rasa sakit, bukan kebal fisiknya.”
Guru Besar Paguyuban Segoro Macan ini menjelaskan pula, sama seperti ilmu santet, ada orang yang ingin mendapatkan ilmu kebal melalui jalan pemujaan setan. Hal ini misalnya dengan mendatangkan dukun untuk kemudian diajarkan ilmu tersebut, tapi ditukar dengan imbalan tertentu. Ya, hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi mengingat Jin memang selangkah lebih dekat dengan orang yang perlahan menjauhkan dirinya dari Tuhan. Bukankah kita sering melihat orang yang kesurupan?
Dalam kasus orang yang kesurupan, mereka dirasuki Jin dengan paksa, berbeda dengan orang yang memiliki ilmu kebal karena keinginan mereka sendiri. “Rahasia kekebalan yang biasanya didapat dari para dukun ini juga setimpal dengan imbalan yang harus mereka bayar dan pastinya merugikan manusia.Tak jarang, orang dengan ilmu kebal ini mempersembahkan tumbal, sesajen, dan persembahan lain untuk tetap mempertahankan kekebalan mereka.”katanya.
Rahasia dari ilmu kebal, kata Ki Dihasramu, adalah ajian atau mantra tertentu, baik dipelajari dari seorang guru ataupun didapat dengan cara otodidak. Tapi cara terakhir (otodidak) ini lebih banyak gagalnya daripada berhasil. Sudah bukan hal aneh lagi jika ada seseorang yang gagal dalam menerapkan ilmu hitam. Nah, salah satunya adalah pengamalan ilmu yang salah. Sesuatu yang tidak pernah diijazahkan (disuruh secara resmi) untuk diamalkan biasanya akan berdampak buruk kepada orang tersebut.
“Misalnya, karena terlalu berambisi untuk mempelajari ilmu kebal, seseorang mendawamkan (amalan rutin) bacaan dari sebuah kitab. Akhirnya, karena tak kuat mengemban khasiat atau efek dari bacaan itu, ia mengalami gangguan jiwa alias gila.”pungkasnya.(REDI MULYADI)***