Ciamis,- LINTAS PENA. Dalam rangka peningkatan kualitas perekonomian desa melalui teknologi digital, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar Kick Off Desa Digital Bertempat di Bank Sampah Al – Huda Desa Situmandala Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Kamis, 11/11/21.
Adapun agenda utama yang dibahas meliputi dukungan ketersediaan pengelolaan sampah berbasis digital dan aplikasi sapawarga.
Disampaikan Agi selaku Jabar Digital Service dari Diskominfo Jawa Barat, mengatakan pemilihan Desa Situmandala sebagai lokasi Desa Digital terkait penggunaan aplikasi Sapawarga oleh para ketua RW di Desa Situmandala terpilih dengan nilai poin 97,3%.
“Itu berkat 36 dari 37 RW di Desa Situmandala yang menggunakan aplikasi Sapawarga.” Katanya.
“Sepanjang tahun 2021 ada 295 kali berita dilihat, 7 kali posting kegiatan RW. Lebih tepatnya RW 010 sebagai RW teraktif dengan 232 kali berita yang dilihat dan 4 kali jumlah posting kegiatan RW .” Urai Agi.
Penerapan Pengelolaan Sampah Berbasis Digital
Diketahui Desa Situmandala terpilih sebagai contoh penerapan pengelolaan sampah berbasis digital dan sebagai bank sampah induk ke-2 di Kabupaten Ciamis.
Disampaikan Plt. Sekretaris DPRKPLH, Giyatno, selain aplikasi sapawaraga yang menjadi prestasi di Desa Situmandala ini, inovasi untuk pengelolaan sampah yang baru dimaksud adalah berupa alat Smart Drop Box.
“Alat tersebut di khususkan hanya untuk sampah botol yang memiliki barcode, dimana kini sampah dapat menjadi tabungan bernilai uang bitcoin (uang digital) yang masuk melalui aplikasi mySmash”. Jelas Giyatno.
Dalam kesempatan tersebut, Giyatno juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Diskominfo Provinsi Jawa Barat atas bantuan digitalisasi dan sekaligus menyerahkan SK Bank Sampah Induk Al-Huda Desa Situmandala.
Aplikasi Sapawarga
Kabid Persandian dan Telematika Diskominfo Ciamis, Hendri Ridwansyah pertama mengucapkan selamat atas keberhasilan inovasi-inovasi yang sudah berlangsung dan terasa manfaatnya.
Kaitan dengan aplikasi sapawarga, Kabid Hendri mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan layanan aplikasi yang menjembatani informasi-informasi dari pemerintahan baik dari atas (pusat) ke bawah maupun sebaliknya dari bawah ke atas. Jelasnya.
“Banyak fitur-fitur yang tersedia dalam aplikasi sapawarga tersebut, yang jelas banyak yang bisa dimanfaatkan oleh warga selain daripada berbagi informasi saja .” Imbuhnya.
Terlepas dengan inovasi digitalisasi ke-2 hal tadi, Hendri juga menginformasikan tengah merancang aksi inovasi berupa sistem informasi yang bernama SiGODAM. Katanya.
SIGODAM (System Informasi Galuh ON Dashboard Management ) merupakan sebuah dashboard yang bertindak sebagai Decision Support System untuk pimpinan daerah dimana di Sigodam ini menyajikan data-data hasil pengolahan beberapa sistem informasi lain seperti Simpeg, JDIH, Pikocis, Apk Prokes.
“Jadi nanti dari beberapa informasi system tersebut akan di tarik data melalui API (Application Programming Interface) atau JSON (Javascript Object Notation)”. Terangnya.
“Diharapkan dengan adanya SIGODAM, dapat berkolaborasi melalui introperabilitas data dengan Super apps Sapawarga milik Pemprov Jabar”. harapnya.(SUNAR/DISKOMINFO)****