oleh

Kisah Mendapatkan Sejodoh Mustika Pancuran Emas (KEREJEKIAN)

Oleh: Mbah Bayu Al Yatimi (Pimpinan Majelis Nur Muhammad Tarjamatul Ilmi Cirebon)

ORANG tua dulu bilang, carilah rumah yang memiliki pancuran Emas!. Pasti suatu hari nanti hidupmu makmur.

Sejak saat itu kata kata pancuran emas kerap mengiang ditelinga hingga saya sering bertanya dimanapun ada orang sepuh (lanjut usia) tentang jatidiri pancuran emas.

Mereka rata rata menjawab;

“Pancuran emas itu tempat Hokky”.

Saat saya bertanya padanya “Apakah tempat itu ada pancurannya?/ air terjun atau kolam?”

Mereka juga hampir sama menjawabnya;

“Itu istilah saja. Intinya, ada beberapa tempat yang sulit dijadikan wasilah duniawi, ada juga yang sangat mudah biat mengais rijki. Nah yang dimaksud mudah dalam mengais rijki, itulah yang disebut pancuran emas?” Terangnya…

Bagiku jawaban yang saya terima dari para sepuh yang kutanyakan, kurang logis dan sulit dicerna akal sehat. Maka pada saat itu saya buang jauh jauh istilah pancuran emas.

Tepatnya dibulan Maulud 1991, dimana kakekku Kyai Soleh, yang kala itu berusia 116 tahun. Suatu malam, beliau membangunkanku dan disuruh melihat ke luar jendela. Tepatnya 20 meter dari rumah, disana terdapat makam ki Gede Abdurrahman, murid dari Nyaimas Gandasari. Menyala terang berwarna merah maroon.

Lalu kakekku mejelaskan:

“Itulah mustika pancuran emas. Pasti disana penunggunya burung perkutut Banjar Petung (perkutut goib) yang bisa mendatangkan rijki dari Allah.” Terangnya.

Kisah menyalanya makam ki Gede Abdurrahman, terjadi 2X dan setelah itu tidak pernah lagi ku lihat. Bahkan siang harinya saat saya menyapu makamnya, tidak ada tanda tanda keberadaan mustika yang diberi tahu kakekku.

Tepatnya pada tahun 1992, tanpa sengaja, saya melihat se ekor burung perkutut berbulu emas, sangat indah dipandang mata dan berbunyi sangat nyaring serta merdu.

Burung tadi sepertinya jinak, namun sulit ditangkap. Saat saya mengikuti dari belakang burung tadi raib tepat di pusaran makam kigede Abdurrahman.

Kisah ini saya ceritakan pada kakekku dan beliau memintaku agar mentirakatinya lewat ayatul Kursy.  Tepat di usiaku ke 15thn. Saya mulai tirakat Ayatul Kursy, dimakbarahnya kigede Abdurrahman. Selama 41 hari bila ruhin (tanpa makan bernyawa). Ternyata sampai akhir tidak mendapat apapun.

Lalu kita ulangi kembali tirakatku selama 41 hari X3= 123 hari, alhamdulillah lewat petunjuk kakekku, mustika sejodoh Pancuran Emas, bisa kita dapatkan, namun untuk burung perkutut Banjar petung, sampai kini belum bisa aku dapatkan. Semoga suatu hari nanti Allah, memberikannya padaku.

Jika ingin MUSTIKA serta berkonsultasi seputar spiritual dan supranatural terutama masalah media “Rajah” yang dibikin Mbah Bayu Al Yatimi bisa menghubungi nomor kontak WA: 081280320803 maupun bisa berkunjung langsung ke Basecamp “MAJELIS NUR MUHAMMAD TARJAMATUL ILMI”  Jln. Syeikh Bayanillah/Kaliandul Rt. 12/01 Weru Cirebon. atau bisa klik Google Map “Dimdim Cafe & Resto” dan Jln Raya Pondok Gede Gang Veteran Rt01/07 No 73 Lubang Buaya Cipayung Jakarta