Banjar, LINTAS PENA
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan dan memilih Kota Banjar dari 514 Kab / Kota se-Indonesia sebagai kota percontohan implementasi pencegahan korupsi melalui platform “JAGA” bidang pendidikan, bertempat di Kampus Stikes Bina Putera Banjar, Jum’at, 3 Mei 2019.
Kordinator Program Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Romi Iman Sulaeman, mengatakan, bahwa pada konten platform JAGA itu, selain bidang pendidikan, ada juga bidang kesehatan dan dana desa, tapi untuk saat ini, kami konsen di bidang pendidikan dahulu, Dia menambahkan bahwa ujung tombak pencegahan korupsi itu dunia pendidikan, bukan ditangan KPK saja.
JAGA merupakan sebuah platform yang diinisiasi oleh KPK bekerja sama dengan Kementerian dan Lembaga dalam menyajikan data tentang informasi publik yang dimiliki oleh Kementerian dan Lembaga dalam upaya pencegahan korupsi. Diharapkan JAGA menjadi sarana informasi.
Menurutnya perbuatan korupsi, suap, pungli atau gratifikasi itu sudah jelas dilarang hukum positif Indonesia. “Tidak ada alasan ketidaktahuan, sejak aturan itu diundangkan, Korupsi berawal dari keserahakan. Merubah prilaku itu adalah tanggungjawab bersama,” ucapnya. Diantara alasan KPK pilih Kota Banjar ini tak lepas dari informasi, yaitu, adanya keinginan masyarakat Kota Banjar untuk perubahan yang tinggi, Bahkan, Men-PAN RB juga menganugerahi Penghargaan kepada Kota Banjar, yaitu Penghargaan prestasi kinerja sangat tinggi, juga adanya pertimbangan memilih Kota Banjar, karena ada ketersediaan sumber daya manusia untuk memobilisasi massa serta konten rencana itu.
Wakil Kordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto mengatakan bahwa modus korupsi itu kian beraneka ragam dan terus berubah-rubah. “Dulu, korupsi itu dibawah meja. Saat ini korupsi sudah diatas meja. Bahkan, mejanya juga dibawa korupsi, dunia pendidikan termasuk daerah rawan korupsi, diantaranya penyimpangan DAK, Sapras sekolah dan BOS.” ujarnya.
Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana, sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, karena dengan terpilihnya Kota Banjar oleh KPK ini adalah merupakan anugrah, sejalan dengan itu, langsung digelar workshop pencegahan korupsi di bidang pendidikan melalui platform JAGA.“Target akhirnya itu memiliki kecerdasan ilmu pengetahuan dan berahlakul karimah,” tutur Nana.
Beliau menambahkan bahwa pencegahan itu lebih baik dibanding pengobatan, melalui workshop dengan pembicara dari KPK dan ICW sekarang ini, diharapkan para peserta mampu mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, selanjutnya semua diharuskan berjalan dijalan yang benar. “Praktekan, tularkan kepada yang tak hadir,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dewi Sartika, mengapresiasi dan mendukung Kota Banjar jadi Kota percontohan dari 514 Kab/Kota se-Indonesia. “Diprogramkan nanti kab/kota se-Jabar menirunya keberhasilan Kota Banjar. Pencegahan korupsi diujung jari, melalui platform JAGA. Yaitu, terlebih dahulu membuka play store dan download JAGA, ini merupakan bagian dari pendidikan karakter dan membudayakan anti korupsi sejak dini, dengan harapan menjadi juara lahir bathin dari inovasi platform Jaga tersebut” ujar Dewi.
Kegiatan workshop ini dihadiri perwakilan OSIS, guru, orang tua murid SMA dan SMK se-Kota Banjar, Ikatan Guru Indonesia (IGI), Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Bara dan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Pada kesempatan itu, KPK juga mengundang perwakilan ICW, Ikatan Guru Indonesia (IGI