oleh

M.Syabiek Wiriadiningrat,SPd: Dari Film “BATARA KUNCUNG PUTIH” Melangkah ke Istana Negara

SEBUAH film “BATARA KUNCUNG PUTIH” yang mengisahkan awal berdirinya Kerajaan Galunggung yang digarap sederhana, dengan gagasan atau buah karya sekaligus produser Muhammad Syabiek Wiriadiningrat,SPd guru SMAN 5 Kota Tasikmalaya ini, ternyata mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Betapa tidak?! Karena “sang produser” Muhammad Syabiek Wiriadiningkat,SPd bisa menginjakkan kakinya ke Istana Negara pada upacara penurunan bendera merah putih 17 Agustus 2018, mendapat undangan dari Menteri Sekretaris Negara untuk hadir. M.Syabiek panggilan akrabnya, dia bersama para seniman dan budayawan lain yang tergabung dalam wadah “Silaturahmi Nasional Raja Sultan Nusantara Indonesia”, merupakan perkumpulan para raja, sultan, datu dan keluarga dari kerajaan/kesultanan/kedatuan serta para pemerhati, budayawan dan sejarawan dari Indonesia maupun negara negara sahabat yang ada hubungan diplomatik dengan NKRI.

“Saya sendiri mendapat kehormatan mewakili keluarga Kerajaan Galunggung, karena adanya sekeseler dari sejarah Kerajaan Galunggung, juga tidak terlepas dari buah karya pembuatan film dokumenter Batara Kuncung Putih. Alhamdulillah, dengan adanya film Batara Kuncung Putih ini saya bisa mengunjungi Istana Negara pada 17 Agustus kemarin. Ini merupakan suatu penghargaan yang membanggakan bagi saya dan juga warga Tasikmalaya, karena adanya pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia,” ungkapnya.

M.Syabiek mengaku tidak bermimpi sebelumnya, kalau dia sebagai keturunan Kerajaan Galunggung dan juga pembuatan film “BATARA KUNCUNG PUTIH” yang mengangkat sejarah berdirinya Kerajaan Galunggung (cikal bakalnya pemerintahan Tasikmalaya) ini, akhirnya guru SMAN 5 Tasikmalaya ini pun dihargai oleh pemerintah pusat. “Semoga penghargaan ini menjadi motivasi kepada saya sendiri maupun warga Tasikmalaya yang merupakan keturunan Kerajaan Galunggung, dan membuktikan bahwa di Tasikmalaya ada sebuah kerajaan yang cukup terkenal seantero Nusantara,”ujarnya.

Ketika ditanya mengenai pembuatan film “BATARA KUNCUNG PUTIH”  yang mengupas awal berdirinya Kerajaan Galunggung tersebut, M.Syabiek  mengatakan, bahwa  peradaban Tasikmalaya tidak bisa dipisahkan  dengan peradaban sebelumnya yang terbentuk pada masa dahulu kala. Kerajaan Galunggung adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Tasikmalaya. Kerajaan Galunggung tidak banyak diketahui  oleh masyarakat Tasikmalaya, padahal ia merupakan salah satu pilar peradaban yang membentuk masyarakat Tasikmalaya.“Fakta pula menunjukkan bahwa tidak hanya masyarakat berusia anak anak dan remaja saja, karena masyarakat dewasa bahkan masyarakat Tasikmalaya yang sudah lanjut  usiapun tidak banyak yang mengetahui tentang sejarah Tasikmalaya itu sendiri,”tutur M.Syabiek.

Adapun maksud dan tujuan  dari pembuatan film “BATARA KUNCUNG PUTIH” tersebut, lanjut M.Syabiek, yakni memberikan pemahaman kepada warga masyarakat akan sejarahnya sendiri, menggali kembali kearifan lokal sebagai pedoman untuk diimplementasikan pada sendi kehidupan dimasa sekarang dan yang akan datang, serta memberikan pembelajaran kepada para remaja dan generasi muda akan nilai nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulunya. (REDI MULYADI)***

 

Komentar