oleh

Maknai Hari Baca Nasional, Smater Gelar Pelatihan Jurnalistik, Hari Baca Sekolah dan Lomba Literasi

 

Maumere, LINTAS PENA

Memaknai Hari Baca Nasional, Sekolah Rujukan Nasional SMAK Frateran Maumere (Smater) Flores NTT menggelar pelatihan jurnalistik, Hari Baca Sekolah dan Lomba Literasi selama dua hari yakni tanggal 21-22 September 2018 yang juga diikuti 3 sekolah imbas yakni Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, SMA Negri 1 Bola dan SMA Negeri Talibura bertempat di Aula Mardi Wiyata Maumere dan Kelas Utama masing-masing.

Ketua Panitia Agustinus Syrilus mewakili kepala sekolah pada kesempatan itu mengungkapkan kegiatan selama dua hari ini mengusung tema “Melalui Jiwa Literat Kita Bangun Karakter Berbudaya Lingkungan” ini menghadirkan tiga narasumber sekaligus tim juri yakni Walburgus Abulat wartawan Flores Pos, Egenius Moa wartawan Pos Kupang dan Vicky da Gomez dari Media Online Suara Sikka.Com.

Wakasek Urusan Kurikulum ini lebih jauh merincikan lomba literasi terdiri dari lomba majalah dinding 3 dimensi, menulis cerpen, membaca dan presentasi isi bacaan, seleksi pembaca buku terbanyak dan pojok baca kelas.

Vicky da Gomez pada pelatihan jurnalistik mengatakan, tugas wartawan menginformasikan sesuatu kepada orang lain dengan berpedomankan dasar-dasar jurnalistik sehingga penulisannya lebih terarah.”Di sekitar kita ada ribuan peristiwa yang terjadi setiap saat tinggal kita memilah mana yang perlu diketahui public dan mana yang tidak,”ujar Wartawan media online Suara Sikka ini seraya menjelaskan pedoman penulisan 5W+1H dan langsung dipraktekkan oleh peserta.

Egenius Moa dari Pos Kupang menekankan pentingnya UU Pers no 40 tahun 1999 dan kode etik jurnalistik pers sehingga pekerja pers tidak boleh keluar dari koridor tersebut. “Seorang wartawan dalam menjalankan tugasnya harus berpegang teguh pada undang-undang pers dan dilarang menyiarkan berita yang bernuansa SARA,”tandas Egi.

Egi juga mengingatkan peserta untuk tidak bosan untuk membaca. “Dengan membaca kita dapat mengetahui banyak hal dan tulisan yang kita hasilkan bermutu. Di harian Pos Kupang ada 1 halaman untuk Teenagers untuk itu para peserta didik yang masih muda manfaatkan halaman ini dengan tulisan-tulisanmu,”pinta Egi.

Sementara Wal Abulat dari Flores Pos ini mengatakan tidak ada sekolah khusus untuk menulis. Yang ada hanya kemauan untuk menulis dan berlatih terus menerus sehingga dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. *** ( Yuven Fernandez)