Oleh: Ustadz Raden Zainal (Spiritualis Islami Cakra Wali Palembang)
SUDAH pernahkah Anda melihat langsung burung merak? Burung merak dapat kita jumpai di kebun binatang. Bagaimana burung merak dalam Al Quran? Apakah memang hewan surga?
Mengapa saat ini burung merak semakin langka? Apa manfaat burung merak?
Burung Merak merupakan spesies burung yang sangat cantik dan begitu terkenal di dunia. Burung ini terkenal dengan bulu ekornya yang begitu indah dengan pola mata yang unik.
Burung merak berkembang biak dengan cara ovipar (bertelur) seperti jenis burung yang lain di tempat terbuka yang disebut ilmuwan sebagai ‘lek’. Burung merak betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur. Burung merak termasuk hewan omnivora, makanannya adalah rumput-rumputan, biji-bijian, dan serangga.
Burung merak melambangkan apa? Kecantikan burung merak tidak hanya sebatas untuk dinikmati oleh mata saja. Apa yang ada di tubuh burung merak sering dijadikan simbol untuk berbagai hal positif seperti kecantikan dan keabadian.
Lalu, bagaimana burung merak dalam Al Quran? Burung merak menurut Islam berkaitan dengan kisah Nabi Adam dan Hawa yang diturunkan ke Bumi oleh Allah SWT.
Benarkah Burung Merak adalah Hewan Surga yang Jatuh ke Bumi Bersama Iblis?
Singkat cerita, iblis telah tiba di depan pintu surga. Dengan sabar ia menanti terbukanya pintu itu. Tiba-tiba datang ke dekat pintu sorga seekor burung merak. Merak melihat ke luar melalui celah-celah dinding sorga, karena didengarnya ada suara tangisan di sana.
“Siapa engkau ini?” tanya merak.
“Aku ini seorang malaikat di antara para malaikat yang banyak. Dan aku sangat ingin bertemu dengan engkau,” jawab Iblis.
“Mengapa engkau duduk di sini. Apa dayamu hendak bertemu dengan aku ini?” tanya merak lagi.
“Aku ini seorang malaikat di antara para malaikat yang banyak. Dan aku sangat ingin bertemu dengan engkau,” jawab Iblis.
“Mengapa engkau duduk di sini. Apa dayamu hendak bertemu dengan aku ini?” tanya merak lagi.
“Marilah engkau berdiri di pintu sorga ini, agar diajari padamu suatu do’a. Dan adalah do’a yang hendak kuajarkan ini tiga hal khasiatnya akan dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada siapapun yang mengamalkannya. Pertama, muda selama-lamanya; kedua, tidak mati selama-lamanya; dan ketiga, ia tidak akan keluar sorga selama-lamanya,” ujar Iblis.
“Aku tidak dapat membuka sorga, pintu sorga ini dikunci oleh Malaikat selama Adam di dalam sorga,” tandas merak.
“Bicarakan juga olehmu mengenai (caranya) membuka pintu sorga,” kata Iblis lagi.
Kemudian burung merak itu berlalu untuk memberitahukan kepada penghuni sorga yang lain mengenai kejadian yang telah dialaminya itu. Kebetulan makhluk pertama yang ditemuinya adalah ular. Setelah diberitahu, ular pun segera menghampiri ke dekat panti sorga. Ternyata di luar, Iblis tengah menangis, maka ular pun menengokkan kepalanya ke luar melalui celah-celah dinding.
Hingga akhirnya Allah SWT memerintahkan kepada Jibril untuk mengeluarkan Adam dan isterinya, merak, ular, dan Iblis yang masih berada di dalam sorga ke dunia.
Adam paling depan, menyusul Hawa, kemudian merak serta ular di belakangnya, dan terakhir adalah Iblis. Adam diturunkan di Sarandeep (India). Hawa di Jeddah, merak di laut, ular di Isafahan, dan iblis di Basrah (Irak).
Benarkah Burung Merak adalah Hewan Surga yang Jatuh ke Bumi Bersama Iblis?
Burung Merak sendiri merupakan legenda yang disebut bukan dalam Islam, melainkan dalam agama yahudi. Mereka menganggap bahwa burung merak adalah makhluk yang sama jatuhnya dengan Iblis dari Surga seperti yang dilihat oleh Nabi Isa A.S yang tercatat di dalam Bible.
Kita umat Islam tidak wajib percaya karena itu tidak tertulis dalam hadis dan kitab, hanya saja cerita ini popular di timur tengah terutama Turkey/Iraq/Kurdistan juga beberapa daerah yang menganut faham Sufi, yang sedang menghadapi penghapusan oleh Sunni seperti yang sekarang terjadi di Libya dimana faham sufi dan tempat keramat mereka dianggap sesat dan dimusnahkan.
Kesesatan dan mungkin itu sebabnya sang merak suka mengikut Iblis yang suka dipuji hingga ingkar kepada Tuhan, yang memiliki segala puji pujian. Maka penganut ajaran Yazidi dan Zoroaster serta Yazidi ini menyembah Melek Taus atau Burung Merak Syurga yang suka dipuji.
Memang betul apa yang dikatakan orang bahwa merak ketika mendengar ada orang yang memujinya maka ia akan mengembangkan ekornya!
Rasanya agak aneh, namun konon itulah salah satu hal yang menjadi keajaiban burung Merak. Manakala burung cenderawasih (burung kayangan) di Papua juga terkenal karena keajaiban bangkainya yang tidak berbau busuk, malah wangi. Dan satu lagi tak ada seorang pun pernah melihat telur, sarang dan anaknya yang kecil. Sulit ditemukan dimana ia bersarang? Seperti merak yang mengembangkan ekornya saat mendengar kalimat pujian. Hanya Allah yang mengetahui perkara ghaib dan zahir.
Untuk mengetahui jenis hewan tersebut, biasanya seorang awam hanya melihat ciri-ciri dari luar saja seperti penampakan cantik, ekornya yang panjang dan lain sebagainya. Apa saja ciri ciri burung merak? Berikut ini penjelasan berdasarkan penampakan khusus yang bisa dilihat.
1. Merak Biru
Untuk jenis satu ini, memiliki nama ilmiah Pavo Cristatus. Jenis tersebut bisa dikatakan sangat cantik karena warnanya. Ciri-cirinya sebagai berikut:
Memiliki bulu warna biru gelap mengkilap cantik
Untuk jantan, tubuhnya cukup besar dan panjangnya bisa mencapai hingga 230 cm dilengkapi dengan penutup ekor yang cukup panjang disertai warna hijau melantik.
Pada bagian atas kepalanya terdapat hiasan berupa jambul tegak berwarna biru membentuk meka seperti kipas
Untuk betina, ukurannya lebih kecil dibandingkan jantan
Bulu-bulunya juga tidak terlihat mengkilap karena warnanya coklat agak kehijauan.
2. Merak Hijau
Untuk jenis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Bulunya memiliki warna hijau keemasanBurung jantan dewasa memiliki ukuran sangat besar panjangnya sampai 3 meter dan penutup ekor juga sangat panjangDi atas kepala dihiasi dengan jambul tegak cantikPada betina ukurannya lebih kecil.Bulu-bulu untuk betina juga terlihat kurang mengkilap
3. Merak Merak kongo
Ciri burung merak Kongo tidak terlalu besar, berikut ini tandanya:Pada jantan, hanya berukuran 70 cm.Bulunya berwarna biru gelap dan dihiasi warna hijau – ungu mengkilap.Ada jambul tegak di kepalanya berwarna putih.Untuk betina, warna lebih coklat Pada bagian belakang terdapat warna hijau serta ada jumbul berwarna coklat
Apa manfaat burung merak?
Benarkah Burung Merak adalah Hewan Surga yang Jatuh ke Bumi Bersama Iblis?Keberadaan burung merak di dunia tentu tidak sekedar ada saja namun juga memiliki manfaat bagi makhluk hidup lainnya. Apa manfaat burung merak? Berikut ini adalah beberapa manfaat dari burung merak.
1. Sebagai makanan
Manfaat pertama dari burung merak adalah dapat dijadikan sebagai makanan terutama bagi manusia. Daging burung merak dipercaya mampu mengobati berbagai masalah kesehatan terutama di sekitar perut. Untuk dapat menikmatinya sangat mudah hanya seperti mengolah daging ayam saja. selain daging, bagian lainnya yang dapat dikonsumsi adalah telur burung merak. Telur ini juga dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan. namun jika anda memakan bagian empedu dipercaya kegilaan akan segera mampir di tubuh anda.
Meskipun burung merak dapat dijadikan sebagai bahan makanan untuk manusia namun sebaiknya anda mengonsumsinya saat keadaan mendesak saja dan sudah sangat darurat seperti misalnya tersesat di hutan. Hal ini disebabkan karena burung merak merupakan salah satu binatang yang sudah dilindungi karena kelangkaannya akibat banyaknya perburuan pada burung yang indah satu ini.
2. Sebagai penyeimbang ekosistem
Burung merak juga berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem karena peran dirinya adalah sebagai pemakan serangga sehingga tidak banyak serangga di ekosistem. Apabila burung merak punah maka keseimbangan ekosistem dapat terganggu.
3. Bulunya dapat digunakan sebagai berbagai seni
Manfaat burung merak diambil bulunya terutama dari burung merak jantan memiliki desain yang sangat menarik dan unik sehingga biasanya digunakan sebagai media seni seperti untuk membuat baju, sebagai hiasan rumah, bandana dan lainnya. Cara mendapatkan bulunya ini cukup susah karena harus menunggu bulu burung merak jantan berguguran.
Namun anda tidak perlu khawatir saat ini karena sudah banyak tersedia bulu burung merak sintesis yang dapat anda beli dipasaran. Sebaiknya anda menggunakan tiruannya saja ya supaya keberadaan burung merak tetap terselematkan dan kita tetap bisa melihat keindahannya.
Mengapa burung merak semakin langka? Menurut Nabari seorang dokter hewan, pemicu kepunahan burung merak adalah sejak kasus kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia. Lantaran itulah, pemerintah harus segera bertindak cepat melestarikan burung merak. Sebab dari jumlah yang tersisa tadi, hewan tadi hanya berada di Pulau Jawa dan Sumatra.
Nah, itulah informasi terkait burung merak mulai dari ciri-ciri hingga manfaatnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kekurangan ataupun kesalahan.
Merak hijau (Pavu muticus), atau dalam Bahasa Inggris disebut Green Peafowl merupakan jenis burung yang memiliki keindahan tiada tara. Ekornya yang panjang bagai kipas menambah kesempurnaan tampilan burung dari suku Phasianidae ini.
Sang jantan dewasa, misalnya. Panjang tubuhnya bisa mencapai hingga tiga meter, yang sudah termasuk dengan panjang penutup ekornya yang bisa mencapai 1,6 meter. Tampilannya semakin memukau dengan jambul di atas kepalanya yang mengibaratkan sebuah mahkota raja. Sementara, betinanya, yang memiliki ukuran lebih kecil sekitar 120 cm, dicirikan dengan warna hijau keabuan tanpa bulu penutup ekor.
Ada hal unik yang dilakukan sang jantan kala musim berbiak. Ia akan memamerkan bulu ekornya yang panjang itu di depan burung betina untuk menarik perhatian. Bulu-bulu penutup ekornya dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata yang dikombinasikan dengan bulatan multi-warna hijau, coklat kekuningan, dan biru.
Bukan rahasia lagi bila keindahan merak membuatnya dijadikan simbol atau inspirasi budaya di berbagai negara. Di Myanmar, burung ini menjadi lambang monarki Burma pada awal abad ke-19. Kini, ia menjadi lambang partai National League of Development, partai politik yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Di Malaysia, merak hijau sering dijadikan sebagai lambang perayaan hari Deepavali, yaitu perayaan (keagamaan) menangnya kebaikan atas kejahatan.
Di Tiongkok, merak dipercaya membawa keberuntungan. Di rumah, simbol-simbol merak tersebut ditempatkan di arah selatan sebagai maksud akan membawa keuntungan besar serta di arah barat daya yang dipercayai akan melanggengkan keharmonisan rumah tangga. Selain itu, merak juga merupakan lambang kebesaran Dinasti Ming sebagai simbol kekuatan, keindahan, dan keunggulan.
Di Indonesia, kita mengenal tarian merak yang dalam pertunjukannya menggunakan motif burung merak. Tarian ini menceritakan tentang pesona merak yang tidak hanya terlihat cantik warnanya tetapi juga anggun gerakannya. Para penari umumnya mengenakan selendang yang diikatkan di pinggang yang kala dibentangkan akan terlihat seperti ekor burung merak yang sedang megar.
SEBARAN GLOBAL
Habitat asli burung bersuara “kay-yaw” ini adalah mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Makanannya berupa aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, dan bahkan kadal kecil. Kebiasaannya adalah mengunjungi hutan terbuka dengan padang rumput, perkebunan teh, atau kopi dan berjalan di tanah.
Secara global, populasi merak hijau tersebar di Tiongkok bagian barat daya, Vietnam, Myanmar dan Jawa, Indonesia. Di Malaysia, merak hijau diperkirakan sudah sulit ditemukan di alam bebas sejak awal tahun 1960-an.
Di Indonesia, merak hijau hanya terdapat di pulau Jawa, itupun terbatas di taman-taman nasional. Salah satunya yang masih bisa ditemui berada di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Selain itu diperkirakan juga masih terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon, dan hutan savana di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur.
KECANTIKAN MEMBAWA PETAKA
Populasi merak hijau terus berkurang dan keberadaannya pun terancam. Ini diakibatkan oleh rusaknya habitat aslinya dan juga perburuan liar. Burung langka yang indah ini diburu untuk diambil bulunya ataupun diperdagangkan sebagai satwa peliharaan.
Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, populasi merak saat ini terbatas. Di Pulau Jawa, jumlahnya diperkirakan tidak lebih dari 800 ekor, meskipun jumlah pastinya akan sulit diketahui dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
CITES, memasukkan merak hijau dalam kategori Appendix II. Sementara, IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkan stutusnya Genting (Endangered/EN) atau dua langkah menuju kepunahan di alam raya. Populasi globalnya ditaksir antara 10.000-19.999 individu dewasa.
Di Indonesia, merak hijau merupakan satwa liar yang dilindungi undang-undang, seperti yang telah di jelaskan dalam PP No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Kabar menggembirakan hadir mengenai upaya pelestarian burung yang namanya kita kenal juga sebagai nama pelabuhan penyeberangan ini. Upaya penangkaran secara tradisional berizin ini dilakukan di Dusun Suko, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kegiatan ini tergolong sukses karena saat ini terdapat sekitar 15 individu merak hijau yang hidupnya sehat.
Bagi yang berminat KONSULTASI SPIRITUAL & SUPRANATURAL mengobati penyakit medis-non medis, silakan mengunjungi Padepokan “CAKRA WALI” Palembang beralamat Jln. Kapten Abdullah Lr. Perguruan Dalam RT. 015 RW. 05 No. 279 Kel. Plaju Ulu Kec. Plaju Kota. Palembang Provinsi Sumatera Selatan HP/WA: 0813-8214-0383. . “Insyaallah saya akan membantunya sampai tuntas,”pungkasnya mengakhiri obrolan. *(REDI MULYADI)***
Komentar