oleh

Mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan Kecam Keras Terhadap Ucapan Presiden Prancis Yang Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad SAW

Kota Tasik,LINTAS PENA

Beberapa negara dunia mulai bereaksi terhadap ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melecehkan keberadaan Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan sikap anti terhadap Islam, terlebih Macron menerbitkan ulang karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW

Karena itu tak mengherankan, jika hari ini Rabu (28/10/2020) berbagai reaksi muncul mulai dari kepala negara hingga masyarakat yang menyerukan kecaman di media social, termasuk di group group whatsapp (GWA). Bahkan memicu boikot produk Prancis di beberapa negara termasuk Qatar,Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestika dan Maroko seperti dikutip LINTAS PENA dari laman ringtimesbali.pikiran-rakyat.com, 28 Oktober 2020.

Dengan adanya pemberitaan yang menghebohkan dunia tersebut, maka mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN pun angkat bicara. Bahkan, jenderal polisi yang suka blusukan ke pondok pondok pesantren ini pun mengecam keras terhadap ucapan Presiden Macron.”Sebagai umat muslim, jelas saya mengecam keras terhadap ucapan Presiden Macron yang telah melecehkan keberadaan Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW.”katanya

Karena itu, Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan, meminta kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron baik sebagai kepala negara maupun secara pribadi agar meminta kepada seluruh umat Islam di dunia. “Dia harus meminta maaf kepada umat muslim di seluruh dunia,”katanya.

Anton Charliyan mengaku tidak habis pikir, karena Prancis itu memiliki pemahaman studi wilayah yang luar biasa, mereka pernah menjajah sampai ke Pasifik Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika. “Karena penguasaan studi wilayah yang luar biasa itu, kenapa Macron tidak belajar dari sana? Presiden Macron rupanya tidak sadar masalah multirasial di Prancis   hari ini diawali oleh kolonialisme negara itu di masa lalu. Masyarakat minoritas di Prancis  saat ini berasal dari negara-negara jajahan Prancis sendiri.  Jika demikian, Macron jelaslah   tidak memahami masalah hubungan lintas budaya atau peradaban.  Macron tidak adil karena ia hanya mengkritik Islam,  tidak mengkritik agama-agama lain.”paparnya.

Abah Anton mengakui. Bahwa pertumbuhan Islam di Prancis dan Eropa sangat maju dan inilah yang mungkin ditakutkan Presiden Macron.” Harusnya dia tidak takut jika Islam maju, karena Islam itu Rahmatan Lil Alamin, yaitu keselamatan bagi alam semesta. Jangankan manusia, binatang saja wajib diselamatkan oleh Islam….”ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai seruan boikot produk produk Prancis yang berseliweran di media social, termasuk pemimpin dunia seperti Presiden Turki Tayyid Erdogan seperti dilansir www.cnnindonesia.com  dan media online lainnya, maka Anton Charliyan pun berucap.” Saya setuju dan sangat mendukung bila seluruh umat Muslim dunia melakukan aksi boikot produk produk Prancis,”pungkasnya. (REDI MULYADI)***