oleh

Maraknya Penggunaan Gadget Bagi Anak Usia Dibawah Umur

Maraknya Penggunaan Gadget Bagi Anak Usia Dibawah Umur

Penulis: Nur Hidayati, (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fakultas Enomi dan Bisnis Prodi Akuntansi)

GADGET merupakan suatu benda elektronik yang berukuran kecil dan mudah untuk dibawa kemana-mana. Dimana jenis dari gadget ini cukup beragam mulai dari smartphone, laptop atau komputer, tablet dan ipad, kamera digital, dan juga headset atau headphone. Namun gadget yang dimaksud disini lebih menekankan pada penggunaan smartphone. Untuk arti dari smartphone sendiri yaitu alat komunikasi 2 arah yang bisa dibawa kemana-mana, bahkan didalam smartphone tersebut sudah disuguhkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari yang diinginkan. Smartphone sendiri memilik banyak kelebihan dan kekurangan tergantung orang yang mengoperasikannya. Dari kelebihan sendiri mampu memudahkan dalam melakukan segala sesuatu namun dari sisi kelemahannya justru bisa menjadi ancaman bagi orang yang menggunakannya.

Di zaman millenial ini orang-orang sudah tidak asing lagi mendengar kata smartphone. Bahkan smartphone sudah seperti menjadi bagian pokok sehari-hari, hal seperti itu juga terjadi pada anak usia dibawah umur. Kadang di usia balita mereka sudah banyak yang bisa mengoperasikan smartphone itu sendiri. Awal mula kasus tersebut bisa terjadi karena pada saat anak kecil tersebut menangis, orang tua berusaha untuk menenangkan si anak dengan menyuguhkan smartphone dengan tujuan agar anak mereka berhenti untuk menangis. Akan tetapi, langkah tersebut justru bisa membahayakan anak jika dalam penggunaanya tidak dibawah pengawasan orang tua. Selain itu penggunaan smartphone sendiri juga akan mempengaruhi perkembangan anak, dimana umumnya anak yang berusia 6 bulan sudah bisa berbicara meskipun kata yang diucapkannya tidak terlalu jelas. Namun dengan kebiasaan yang terlalu sering menggunakan smartphone, tanpa disadari itu akan menghambat perkembangan anak karena kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.  

Selanjutnya, penggunaan smartphone tersebut juga akan berdampak pada perkembangan sosial dan emosional anak. Bahkan bisa menyebabkannya menjadi pribadi yang tertutup. Seperti anak yang sudah kecanduan main game online akan membuat mereka menunjukkan sikap yang anti sosial. Selain itu dengan semakin canggihnya teknologi seperti memudahkan dalam mencari sesuatu yang diinginkan. Contohnya di salah satu media sosial, anak-anak bisa mencari di kolom pencarian yang kemudian otomatis akan muncul sesuai yang diinginkan, namun jika sesuatu tersebut kurang baik untuk ditiru namun mereka kurang faham justru hal tersebut akan membuat anak mengikuti tingkah atau prilaku yang salah dari konten tersebut, jika dalam penggunaannya tidak dibawah pengawasan orang tua. Kasus itu juga yang bisa menjadi salah satu penyebab adanya kasus bulliying di sekolah dasar.

Penggunaan smartphone tersebut juga akan membuat prilaku anak menjadi agresif atau pemarah jika tidak memegang smartphone. Dimana anak berusaha untuk memaksimalkan setiap kesempatan agar bisa bermain smartphone lebih lama dan cenderung berbohong kepada orang tua, dan juga menggunakan smartphone tersebut untuk mengalihkan perhatian orang tua dengan meminta waktu lebih untuk memegang smartphone.

Akan tetapi penggunaan smartphone tersebut tidak terlalu membahayakan anak jika orang tua selalu memberikan pengawasan dan juga membatasi waktu dalam penggunaan smartphone. Jika anak menolak untuk dibatasi dalam penggunaan smartphone tersebut orang tua bisa untuk menasehati dengan caranya sendiri agar anak faham terkait dampak yang akan terjadi jika menggunakan smartphone terlalu lama.

Selain itu, disaat anak rewel orang tua bisa menenangkannya dengan cara yang lain seperti salah satunya dengan menyuguhkan telivisi dimana jika melalui tv akan lebih mudah untuk mengontrol anak. Pada masa kini, hampir semua tv sudah mendukung untuk menonton film dari flashdisk. Nah, melalui kemudahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para orang tua dengan mendowload lagu atau film kesukaan anak-anaknya yang kemudian dihubungkan ke televisi melalui flashdisk. Langkah lain yang bisa dilakukan oleh para orang tua yaitu mengalihkan perhatian anak dengan sesuatu yang disukainya. Yang mana melalui cara tersebut dapat membantu anak untuk tidak terlalu mengenal smartphone. (****