Oleh : KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SP.d, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP, C.MTh (Budayawan, Penulis, Advokat, Spiritualis, Ketua DPD Jatim PERADI Perjuangan)
UCAPAN minal aidin wal faizin merupakan kalimat yang diucapkan oleh banyak umat muslim pada saat Lebaran. Ucapan minal aidin wal faizin juga biasa disambung dengan kalimat “mohon maaf lahir dan batin”. Oleh karena itu, sudah sangat umum jika kita mendengar, “Selamat Hari Raya Idul Fitri, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin”
Meski kebanyakan masyarakat mengira kalimat minal aidin wal faizin tersebut memiliki arti “mohon maaf lahir dan batin”, tapi sesungguhnya kalimat ini merupakan penggalan dari sebuah doa. Minal Aidin Wal Faizin sebenarnya adalah potongan dari doa ja’alanallahu minal Aidin Wal Faizin,
Yang artinya semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang orang yang kembali dan orang orang yang memperoleh kemenangan. Meski begitu, yang dimaksud doa ini tentu saja tetap kembali kepada fitrah di hari Idulfitri.
Minal ‘Aidin wal-Faizin adalah idiom dalam bahasa Arab yang dipopulerkan dalam dakwah di Indonesia. Kalimat ini biasa diucapkan oleh seluruh rakyat Indonesia saat merayakan Idulfitri, setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Arti kata “minal aidin” sendiri adalah golongan yang kembali. Sementara “wal faizin” artinya golongan yang menang. Sehingga arti kalimat minal aidin wal faizin adalah “semoga kita semua termasuk golongan yang kembali (fitrah, suci) dan termasuk orang yang meraih kemenangan (melawan hawa nafsu).
Selain itu, bisa juga menjawab minal aidin wal faizin dengan aamiin, aamiin ya Rabb, atau aamiin ya Rabbal ‘aalamiin. Kamu juga dapat menjawab minal aidin wal faizin dengan ucapan lain yaitu kullu ‘aamin wa antum bi khair. Kullu ‘aamin wa antum bi khair artinya adalah semoga kamu berada dalam kebaikan sepanjang tahun.
Arti Minal Aizin Wal Faizin
Meski artinya bukan ‘maaf lahir dan batin’, tapi tidak ada salahnya kalimat minal Aidin Wal Faizin diikuti dengan kalimat permintaan maaf. masyarakat muslim dunia biasanya juga menggunakan kalimat Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim.
Kalimat ini digunakan untuk mendoakan sesama umat Islam agar puasanya diterima. Ungkapan ini juga telah ada sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Khasan Ubaidillah, M.Pd.I mengungkapkan arti sebenarnya ini dari ucapan minal aidin wal faizin.
Pada zaman sahabat Nabi memang yang lebih baik banyak diucapkan adalah kalimat mendoakan. Ucapan yang biasanya digunakan adalah Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal ya Karim. Kemudian ucapan tersebut disambung dengan wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin Wal faizin.
Kita mendoakan orang yang disebutkan atau yang didoakan itu. Semoga amal baiknya diterima Allah dan Yang Maha Karim. Kemudian ja’alanallahu wa iyyakum minal aidin Wal faizin, ini adalah doa Semoga kita semuanya dijadikan orang-orang yang minal aidin atau orang-orang yang kembali kepada kebaikan. Kembali kepada kesucian, kembali kepada fitrah.
Wal faizin memiliki makna menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung. Jadi dapat disimpulkan bahwa ucapan minal aidin wal faizin berarti harapan agar kita menjadi bagian dari orang-orang yang kembali kepada hal-hal yang baik.
Sebenarnya kalau kita tarik makna dari minal aidin Wal faizin ini merupakan doa agar kita kembali menjadi orang yang lebih baik, kembali kepada kesucian, kembali kepada fitrah kita, dan semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung di kemudian hari.
Oleh karena itulah, memang ucapan ini biasa digunakan dengan kalimat sambung yang sering dipakai, sehingga seolah-olah artinya adalah mohon maaf lahir dan batin.(***