oleh

Membimbing Peserta Didik Berkebutuhan Khusus “Hambatan Disleksia” di SDN 3 Cibunigeulis

Oleh : Euis Jamilah, S.Pd. (Guru SDN 3 Cibunigeulis Kota Tasikmalaya)

MEMPEROLEH pendidikan adalah hak semua warga negara Indonesia, sesuai dengan Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (1) : “Setiap warga negara memperoleh hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, ayat (2) : “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Pernyataan tersebut merupakan dasar hukum yang jelas bahwa peserta didik dengan berbagai kondisi berhak memperoleh pendidikan yang layak.

Sebagai seorang guru, penulis merasa tertantang ketika menemukan peserta didik di kelas IV SD Negeri 3 Cibunigeulis yang memang berbeda dengan peserta didik lainnya. Langkah pertama yang penulis lakukan adalah mengidentifikasi kesulitan anak tersebut ketika sedang belajar meskipun belajar jarak jauh. Penulis menganalisis hasil tugas yang dikumpulkan oleh anak tersebut, yang notabennya cenderung keliru dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan.

Berdasarkan informasi tersebut, penulis melakukan kunjungan ke rumah peserta didik yang dimaksud dan melakukan serangkaian kegiatan identifikasi mulai dari tanya jawab dengan yang bersangkutan dan orang tuanya, hambatan pun ditemukan yakni peserta didik belum bisa membaca kalimat dan memahami makna dari kalimat tersebut.  Langkah kedua yang penulis lakukan adalah mencari informasi mengenai hambatan membaca dan solusinya. Berdasarkan informasi dan hasil identifikasi, penulis mengambil kesimpulan bahwa peserta didik tersebut mengalami hambatan Disleksia yakni, hambatan yang kasat mata berupa kesalahan dalam hal membaca. Adapun gejala yang ditunjukkan oleh peserta didik tersebut adalah kemampuan membaca rendah, tidak lancar membaca kalimat dan sering salah dalam melafalkan suku kata dan huruf serta tidak memahami makna dari kalimat yang dibaca.

Langkah ketiga yang penulis lakukan adalah mengadakan bimbingan khusus terhadap peserta didik tersebut, meskipun dalam suasana pembelajaran jarak jauh, akan tetapi khusus untuk peserta didik ini, penulis melakukan tatap muka di rumahnya 3 kali dalam seminggu, materi bahasan disesuaikan dengan hambatan peserta didik. Penulis membimbing membaca kepada peserta didik tersebut dengan menggunakan Metode SAS dan dengan alat bantu yang real kartu huruf yang bisa dirasakan oleh seluruh indera peserta didik. Disamping melakukan bimbingan khusus, peserta didik berkebutuhan khusus tetap mengikuti pembelajaran reguler dengan peserta didik lain melalui google meet dan penulis menerapkan kelas inklusif.

Langkah keempat yang penulis lakukan adalah dengan merancang pembelajaran melalui RPP akomodatif, artinya RPP yang bisa memfasilitasi seluruh peserta didik, baik peserta didik normal maupun berkebutuhan khusus. Teknis yang penulis lakukan dalam menyusun RPP akomodatif tersbeut adalah dengan menganalisis Kompetensi Dasar, dan menurunkan grade Kompetensi Dasar tersebut khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus, sedangkan peserta didik yang lain tetap menggunakan Kompetensi Dasar yang umum. Kemudian secara otomatis, jika Grade Kompetensi Dasar tersebut diturunkan akan berdampak pada indikator dan tujuan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kompetensi dasar tersebut. Selanjutnya, penulis mensetting langkah pembelajaran yang bisa memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus tersebut belajar berdampinagn dengan peserta didik biasa. Tentu saja ini tidak mudah, dalam prakteknya, kita harus mampu memberikan perhatian lebih kepada peserta didik berkebutuhan khusus tersebut dan menciptakan suasana kondusif di kelas terutama sikap toleransi antar siswa dan sikap empati siswa normal serta menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik berkebutuhan khusus itu menjadi tanggung jawab kita selaku pendidik.

Seluruh peserta didik terlahir dengan potensi yang bermacam-macam, tugas kita selaku pendidik mampu mengembangkan potensi tersebut sihingga anak didik kita tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berkualitas. Semoga hal kecil yang kita berikan kepada anak didik kita menjadi sebuah sebab kebermanfaatan bagi kehidupannya.Aamiin.(***

 

Komentar