oleh

Mengejar Mimpi

Penulis : Sausan Syahla Zhahirah (Siswi MTs Negeri 2 Kota Tasikmalaya)

Hai.., nama ku Salsa, aku sekarang kelas 2 SMP, aku yang selalu bermimpi untuk menjadi kebanggaa sekolah dan membanggakan orang tua ku, salah satu caranya yaitu menjadi juara umum di kelas ku.  Tapi aku bukan salah satu dari siswa berbakat atau pintar di sekolah, mendapatkan peringkat 3 besar saat masih kelas 1 SMP saja tidak pernah, tapi aku selalu melihat teman-teman ku yang mendapat peringgat 3 besar, dan aku selalu merasa kesal, seakan aku bodoh. Walaupun itu tidak boleh, tapi tetap saja aku selalu mengatakan itu, dan itu lah yang menjadikan aku patah semangat. Seharusnya aku lebih semangat lagi mengejar impianku dengan melihat itu.

            Lalu ada di mana aku mendapatkan motivasi  dari sepupuku yang sudah berkuliah, dia juga alumni dari sekolah ku ini. Dia bercerita dan memberikan aku jalan keluar dari permasalahanku, dan yang terpenting aku tidak boleh menyerah. Mungkin ego ku terlalu tinggi, aku kadang bermalas-malasan untuk produktif, kadang aku malah selalu iri pada orang lain, sampai-sampai aku tidak punya semangat lagi. Tapi itu lah hal yang selama ini menjadi hambatan untuk impian ku.  Aku berusaha untuk membangkitkan kembali semangat ku. Aku coba belajar dari media sosial seperti YouTube, atau aku mendengarkan dari sepupuku atau orang terdekatku. Setelah itu, aku menjadi rajin belajar, dan terus produktif. Saat ini yang kubutuhkan adalah rasa semangat untuk bisa lebih baik dari diriku yang kemarin, semangat untuk meraihnya, dan niat untuk melakukannya. Semua itu, baru aku bisa menyadarinya, bisa melakukan hal produktif dan belajar dengan giat.

Sampai di mana saat ujian sekolah tiba.

            Saat itu aku merasa gugup, yahhh.. siapa orang yang tidak gugup saar menghadapi ujian sekolah.  Sebelum memulai ujian, aku tidak terlalu percaya diri, dan tidak  terlalu rendah diri, aku hanya mengucapkan kata “Bismillahirrahmanirrahim”, dan percaya seluruhnya kepada Allah, karena aku sudah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menghafal semua materi, dan sekarang aku hanya serahkan semua kepada Allah, serta aku berdoa agar di lancarkan saat ujian.  Begitulah yang aku lakukan selama sebelum melakukan ujian.

Tibanya pengumuman juara kelas dan juara umum.

            Awalnya aku tidak percaya diri bahwa aku akan di panggil ke depan. Saat melihat hadiah dan sertifikat saja sudah membuat ku merinding. Saat pemanggilan juara kelas peringkat 1-3 dari kelas 7, berlanjut ke kelas 8A, dan saat pengumuman kelas ku kelas 8C di situlah  aku merasa gemetar, aku takut jika tidak sesuai harapanku, yaitu menjadi salah satu yang mendapatkan  peringgat 3 besar. Lalu di panggil lah satu persatu, dari mulai peringkat 3, sesampainya sat pemanggilan peringkat 2, di situ aku mulai tidak  percaya diri, aku hanya berharap pada peringkat 1, yang mungkin bisa di katakan “mustahil” untuku. Tiba saatnya pemanggilan juara 1. Sungguh aku sangat terkejut karena nama ku di panggil. Saat itu aku berjalan kedepan, aku sungguh tidak percaya akan hal itu. Aku menerima hadiah dan sertifikat. Setelah itu di lanjut dengan pemanggilan peringkat 3 besar dari kelas 8D.

            Aku dengan senangnya sampai tidak bisa berkata-kata, walau bayak teman-teman ku yang menanyakan  “ Bagaimana bisa? “, “ Belajarnya bagaimana “, seperti itu.

Tak berpikir panjang, aku langsung berjalan menuju kelas ku, dan saat berjalan, pemanggilan untuk juara umum kelas 7 dan kelas 8, begitu aku benar-benar terkejut, seakan ini hanya mimpi. Nama ku di panggil sebagai yang meraih  juara umum di kelas 8, aku menahan air mata untuk tidak keluar.

            Aku langsung berlari menuju tempat sumber suara, aku menerima hadiah dan sertifikat lagi. Di sana aku tak sanggup menahan air mata. Air mata ku terus berjatuhan saking tidak kuat ku menahannya, aku sangat tidak percaya akan hal ini, sampai aku tidak sanggup berkata-kata, tapi hanya satu kata yang bisa ku ucapkan dalam hati, yaitu kata “ alhamdulillah”, bersukur kepada Allah.

            Sampai saat itu dan seterusnya aku menyadari “tidak ada yang mustahil jika kita bersungguh- sungguh, dan memohon pada Allah”. Perjuangan ku tidak sia-sia selama ini,  aku akan terus mengejar mimpi ku yang lain, yaitu menjadi peringkat 1 di kelas 3 nanti. Aku akan terus berjuang mengejar dan menggapai mimpiku. Aku tau aku tidak boleh terlalu senang akan hal ini, karena ini masih awal dari semuanya. Aku akan jadikan hal ini sebagai pelajaran untkku kedepanya. (@@@

Komentar