oleh

Mengenal Model Pembelajaran Kooperatif Type STAD

Oleh: Lusi Ayu Gustari,S.Pd. (Guru Kelas VI SDN Sukamulya Kec.Bungursari)**

PENDIDIKAN adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.Untuk dapat terlaksananya proses pembelajaran dengan optimal,diharapkan guru dapat merancang dan mengelola proses pembelajaran dengan kreatif dan inovatif sehingga siswa menjadi aktif dan memahami materi pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa aktif bertukar pikiran dalam memahami suatu materi pelajaran. Pada model pembelajaran ini, siswa belajar bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif. Terdapat beberapa type dalam pembelajaran kooperatif diantaranya type STAD ( Student Team Achievement Division) yakni suatu pembelajaran kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dengan struktur heterogen dan siswa bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan secara berdiskusi dalam kelompoknya.

Adapun beberapa kelebihan dari Model Pembelajaran Kooperatif diantaranya : 1).Siswa tidak perlu bergantung pada guru tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain, 2) Meningkatkan prestasi siswa, 3) Memperdalam pemahaman siswa,4) Mengembangkan sikap kepemimpinan, 5) Membantu siswa untuk menghargai orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya.

Selain mempunyai kelebihan,model pembelajaran kooperatif juga mempunyai kelemahan diantaranya : 1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum, 2) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,3)Saat diskusi terkadang didominasi seseorang,hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Meskipun terdapat berbagi kelemahannya, Model pembelajaran kooperatif perlu diterapkan pada berbagai bidang pelajaran contohnya pelajaran matematika. Pada pembelajaran matematika realitasnya kebanyakan siswa kurang mampu menguasai materi. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif type STAD siswa yang tidak bisa mengerjakan atau tidak menguasai materi dapat bekerja sama dengan anggota kelompoknya yang lebih memahami materi tersebut.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran kooperatif, siswa hendaknya dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen dengan memperhatikan tingkat akademisnya (Tinggi, sedang, dan rendah ). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa aktif bertukar pikiran dengan sesama, saling membantu dan berdiskusi dlam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan,sehingga sistem penilaian dan penghargaan dalam pembelajaran kooperatif ini lebih dititikberatkan pada kelompok daripada individu.

Selain itu juga, khususnya kepada guru yang akan menerapkan model pembelajaran kooperatif, hendaknya lebih banyak memberikan peran aktif kepada tiap kelompok karena selain untuk meningkatkan hasil belajar siswa juga akan mengembangkan sikap yang baik dan kemampuan bersosialisasi dengan siswa lainya sehingga proses pembelajaran yang berlangsung tidak bersifat satu arah melainkan dua arah atau berpusat pada siswa.

Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran diharapkan mampu membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dan dapat meningkatkan nilai siswa pada pembelajaran akademik serta perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dengan mudah tercapai sesuai dengan standar kompetensi yang direncanakan.(***)