oleh

Mengenal Tradisi Selametan Weton

Oleh : KRT H. Parno Wibagsa, C.NSP, C.PS

TRADISI wetonan merupakan bentuk perayaan tanggal lahir sesuai kalender Jawa. Tradisi ini masih melekat dalam masyarakat Jawa. Bagaimana perayaannya, Tradisi wetonan ini sudah turun-temurun bagi masyarakat Jawa. Adapun tujuan utama dari tradisi wetonan ini adalah memohon keselamatan.

Selamatan sendiri berasal dari bahasa arab yakni Salamah yang memiliki arti selamat atau bahagia. Sedangkan Weton adalah hari lahir, Tujuan wetonan atau bancakan weton adalah ucapan rasa syukur atas rahmat-Nya sekaligus sebagai permohonan kepada-Nya agar orang yang diselamati. tradisi bancakan weton ini artinya masih ada walaupun sudah jarang masyarakat yang masih melakukannya.

Tradisi weton adalah perayaan hari pasaran saat bayi dilahirkan ke dunia. Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon adalah nama-nama pasaran. Tradisi Jawa ini sangat unik karena mirip dengan ulang tahun, namun bedanya perayaan weton dilakukan berdasarkan pada kalender Jawa, di mana dalam satu bulan terdapat 35 hari atau orang Jawa bisa menyebutnya selapan.

Pelaksanaan wetonan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari masing-masing daerah, namun sebenarnya nilai dari tradisi wetonan ini sama yaitu memohon keselamatan. Beberapa daerah melakukan perayaan tradisi wetonan dengan bermeditasi, merayakannya sendiri dengan cara mengheningkan diri dan berdoa kepada Tuhan,

Mengundang beberapa teman dekat dan menyantap makanan bersama, dan kadang ada yang membuat perayaan wetonan yang lebih besar seperti mengadakan acara sosial di mana orang-orang berbagi cerita, saran, dan saling mendengarkan.

orang-orang yang merayakan tradisi wetonan ini bertujuan positif, yaitu berharap diberi kelancaran hidup, kesehatan, rejeki, dan kebahagiaan untuk orang yang sedang merayakan wetonannya. Masyarakat Jawa percaya seseorang yang sering dibuatkan selamatan weton secara rutin sesuai waktunya, maka hidupnya lebih terkendali, lebih berhati-hati, dan jarang sekali mengalami sial.

Terdapat juga suatu kepercayaan jika masyarakat jawa tidak memperingati upacara weton maka akan terjadi suatu hal-hal yang tidak diinginkan seperti suatu hal buruk. Tradisi selamatan weton juga merupakan bentuk sedekah makanan yang diberikan untuk tetangga kiri kanan atau kepada kaum fakir, kaum dhuafa, dan kaum tidak mampu lainnya.

secara tradisional tradisi wetonan diisi dengan acara syukuran yang dimulai dengan doa bersama. Doa bersama tersebut dipimpin oleh pemuka agama (modin), lalu para tamu yang datang duduk bersila di atas tikar melingkari nasi tumpeng dengan lauk pauk. Kemudian dilanjutkan dengan membagi nasi tumpeng tersebut kepada setiap orang yang diundang.

Selamatan weton tidak hanya dilakukan pada hari lahir orang yang sudah dewasa saja, melainkan anak-anak kecil pun juga. Jika weton yang dirayakan adalah anak kecil maka yang diundang juga anak-anak kecil. Berkat atau hidangannya adalah jajanan pasar atau jajanan anak-anak kecil. Tata cara pelaksanaannya pun sama, ada modin yang memimpin.

Dan setelah dibagi para tamu yang diundang mengikuti tata cara selamatan selanjutnya dengan mengucapkan kabul kajate kepada shohibul hajat atau yang memiliki hajat sebelum pulang. Harapannya, apa yang menjadi keinginan shohibul hajat bisa dikabulkan oleh Allah SWT.(***

Komentar