oleh

Mengikuti Lomba Debat Bukan untuk Dapatkan Hadiah Tetapi untuk Masa Depanmu

Maumere, LINTAS PENA

Koordinator Pengawas SMA-SMK kabupaten Sikka Flores Nusa Tenggara Timur Drs Mikhael Maran, M.Pd mengingatkan para peserta lomba debat Bahasa Inggris untuk tidak menjadikan lomba debat ini sebagai ajang untuk mendapatkan hadiah tetapi untuk masa depanmu.

Mikhael mengemukakan hal itu pada National Students Debate Championship Senior High School of Sikka Regency di Aula SMAK Sint Gabriel Maumere Sabtu 11 Mei 2019.

Lomba debat bahasa Inggris diikuti 11 SMA yakni SMA Negri 1 Maumere, SMA Negri 2 Maumere, SMA Negri Nita, SMAK Frtaeran Maumere, SMAK Alfares Paga, SMAK Sint Gabriel Maumere, SMAN Waigete, SMAK John Paul 2 Maumere, SMA Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, SMAk Baktyarsa Maumere.

Mikhael yang mantan guru Bahasa Inggris SMAK Sint. Gabriel Ini juga mengingatkan peserta debat untuk tidak menghafal materi yang sudah disiapkan tetapi harus betul-betul mengeksplorasi tema-tema debat sehingga mampu menghasilkan debat yang bermutu.

“Aturan debat harus betul-betul dipatuhi. Tidak hanya pronounciation bagus belum menjamin anda berhasil. Tetapi harus mengikuti aturan yang berlaku,” ujar putra Flores Timur ini.

Kepada tim juri Mikhael minta untuk bekerja secara profesional. Harus betul-betul profesional dalam penilaian. Sehingga duta debat yang mewakili kabupaten Sikka ke Provinsi NTT harus betul-betul berkualitas.

Sementara ketua panitia Dra Elisabeth Fernandez  mengatakan debat sebagai ajang untuk melatih anak berpikir kritis dalam membedah tema debat yang diberikan. Menurut guru bahasa Inggris SMA Negri 1 Maumere debat ini sebagai menguji kemampuan berbahasa Inggris yang telah diajarkan guru dalam hal speaking skill.

Lastri Yanika Dong, S.Pd mengakui dua tim yang mewakili SMAK Frateran Maumere sudah mempersiapkan diri dengan baik. ” Saya harapkan anak-anak bisa tampil maksimal,” ujar Lastri.

* ( Lintas Pena / yuven fernandez