Oleh: Agus Susanto, S.Pd (SDN. Cipayung 05 Jaktim. Cipayung. Jakarta Timur)
ATLETIK Kids merupakan salah satu materi pelajaran PJOK yang banyak diminati oleh siswa. Salah satu yang diajarkan pada siswa dalam Atletik Kids adalah cabang lempar turbo. Adapun tujuan dari lempar turbo adalah melemparkan turbo sejauh mungkin, karena pemenang dari lempar turbo ini adalah dilihat dari hasil lemparannya yang terjauh.
Pada kenyataannya banyak persoalan yang terjadi dalam pembelajaran PJOK di sekolah diantaranya adalah guru mengeluhkan rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran PJOK terutama di pembelajaran lempar turbo. Kejadian rendahnya motivasi siswa terlihat saat kegiatan praktik olahraga yaitu siswa tidak mau mengulang lagi lemparan turbonya karena kurang percaya diri. Hal ini disebabkan lemparan turbo yang pertama hasilnya tidak memuaskan atau jatuh di jarak yang dekat. Kurang percaya dirinya siswa dalam mempraktikkan gerakan lempar turbo bermuara pada tidak tercapainya ketuntasan belajar siswa. Untuk menghilangkan ketidak percayaan diri pada siswa, disinilah pentingnya peran guru PJOK dalam menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga siswa terlihat aktif di dalam proses pembelajaran dengan di buktikan munculnya keberanian untuk mengulang kembali gerakan melempar turbonya sampai hasil lemparan terbaiknya tercapai.
Model pembelajaran yang menjadi solusi dari permasalahan ini adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan berbasis Information and Comunication Technology (ICT) dan Technological Pedagogical Content Knowledge Framework (TPACK).
Bagaimana langkah -langkah pelaksanaan PBL berbasis ICT dan TPACK dalam proses kegiatan pembelajarannya jika dihubungkan dengan masalah kurangnya motivasi yaitu kurang percaya diri siswa pada materi gerak dasar lempar turbo? Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Pertama. Awali dengan menampilkan tayangan berupa video yang mempertunjukkan dan menjelaskan kesalahan gerak pada materi lempar turbo. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa menghindari kesalahan geraknya dalam melempar turbo, sehingga hasil lemparan yang dicapai semakin baik. Penayangan video tersebut termasuk ke dalam pendekatan berbasis ICT dan TPACK.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang guru PJOK dalam menerapkan model PBL berbasis ICT dan TPACK pada proses pembelajaran olahraga harus memperhatikan langkah-langkahnya yaitu dengan menampilkan video kesalahan gerak dan membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses keterampilan gerak dalam melempar turbo.
Dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran olahraga dan memperhatikan langkah-langkahnya, diharapkan dapat merubah paradigma pembelajaran olahraga menjadi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan.(***