(Guru Penjasorkes SDN Kemirimuka 2, Kota Depok)
PENDIDIKAN merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup salah satunya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani berperan sangat penting karena melalui aktifitas jasmani anak akan mendapatkan kesempatan dalam berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini diarahkan pada pertumbuhan fisik dan psikis yang lebih baik. _ (Eko Prabowo, M. Pd).
Sebagai guru yang mengajar Pendidikan jasmani yang terbisa mengajar murid dengan bertatap muka, dan beraktifitas diluar kelas. Pembelajaran sehari-hari yang kita lakukan dengan menjalin interaksi dengan pendekatan langsung dari guru dan siswa, penggunaan teknologi yang masih minim, serta materi ajar yang diberikan kepada siswa berupa kegiatan guru memberikan sebuah proyek dan siswa dituntut untuk dapat mengembangkannya. Itulah beberapa gambaran pembelajaran Pendidikan jasmani disaat ini.
Ketika wabah virus Corona dengan penyakitnya yang disebut Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia dan dinyatakan sebagai sebuah pandemik, merubah seluruh aktifitas kegiatan manusia. Dunia Pendidikan di Indonesia tidak luput dari perubahan atas wabah virus tersebut, salah satunya adalah metode pembelajaran. Wabah covid 19 memaksa guru dan siswa belajar jarak jauh. Banyak guru dan siswa selama pembelajaran ini menngunakan aplikasi sebagai media yang digunakan untuk belajar online.
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mendorong pemerintah untuk memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia. Tantangan di era Revolusi Industri 4.0 seperti ini mendorong Indonesia untuk mengembangkan sistem pendidikan.Digitalisasi Pendidikan Jasmani adalah proses menerapkan dan memanfaatkan digital dalam pembelajaran, mulai sistem pendidikan, kurikulum hingga perangkat administrasi Pendidikan,dengan Digitalisasi pendidikan diharapkan memudahkan pelaku pendidikan dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. – (Prof. Dr. H. Adang Suherman, MA.)
Dalam situasi dan kondisi saat inilah guru dituntut untuk dapat mengembangkan kreativitas serta kemampuan dalam merancang pembelajaran. Selama kegiatan belajar mandiri di rumah, pembelajaran harus tetap berjalan, seluruh guru kelas dan guru mata pelajaran (termasuk guru penjasorkes) yang ada di satuan pendidikan dapat membuat dan mengimplementasikan proses edukasi dengan beragam cara belajar di rumah, yang tentu kesemuanya berbasis online (daring).Ada yang membuat konsep menjelaskan nya secara online, pengerjaan tugas praktek secara video, melakukan tatap muka melalui media aplikasi zoom meeting, serta ada juga yang memanfaatkan konten-konten gratis dari berbagai sumber belajar.
Pembelajaran alternatif ditengah wabah Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi informasi merupakan sebuah keharusan. Untuk itu, guru harus mampu merencanakan pembelajaran dengan matang. Pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru dapat bekerja sama dengan orang tua, misalanya tugas-tugas berbasis proyek. Guru dapat memanfaatkan WhatsApp Grup kelas. Membuat tugas tutorial kepada siswa contohnya gerakan senam, guru dapat memberikan melalui media Youtube. Guru juga dapat memberikan materi pembelajaran sekaligus membuat laporan dan lembar kerja siswa yang membuat pembelajaran aktif, dapat juga memanfaatkan fasilitas Google Form. Berikut contoh Pembelajaran Penjasorkes disaat Pandemi Covid-19 :
- Pembelajaran PJOK , “Permainan Tabur Kertas “
Dapat di akses di link : https://youtube.com/watch?v=3rzt4syzmG0&feature=youtu.be
- Pembelajaran PJOK, “Gerak Berirama”
Dapat di akses di link : https://youtube.com/watch?v=gxN-6AQO19o
Untuk para Guru pada khusunya Guru Penjasorkes dituntut untuk mampu merancang dan membuat, atau mendesain pembelajaran yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa itu sendiri. Jadi kunci sukses dalam Pembelajaran Penjasorkes saat Pandemik Covid-19 adalah kreatifitas dan kemampuan guru dalam menemukan ide-ide dan merancang pembelajaran.Teknologi adalah tools, hanya suatu alat. Bukan segalanya. Kualitas pembelajaran dalam kelas, interaksi antara guru dan murid itu esensinya.”- (Nadiem Anwar Makarim,M.B.A, Mendikbud RI)