Oleh Ai Neni, S.Pd (Guru SDN 2 Manangga,Kec.Bungursari, Kota Tasikmalaya)
KEMAJUAN zaman yang sekarang terjadi adalah suatu keniscayaan untuk dibendung, Indonesia dalam kepemimpinan bapak presiden Ir. H. Joko widodo telah mencanangkan gerakan revolusi industri 4.0. Hal ini tentu akan memerlukan banyak sekali perubahan dalam pelaksanaannya. Akan ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan sehari hari. Hal ini akan memerlukan banyak terobosan bagi kita selaku pendidik dalam turut menunjang program pemerintah tersebut. Jangan sampai program yang sudah digelorakan oleh pemerintah dengan sangat baik dengan tujuan yang sangat baik pula tidak berhasil dijalankan karena kita gagap akan perubahan dan tidak siap dengan perubahan teknologi yang terjadi.
Dalam menyikapi perubahan ini kita sebagai pendidik jangan sampai gagap dan tidak siap dalam menghadapi berbagai macam perubahan. Tentu saja yang pertama harus kita rubah adalah pola pikir kita. Jangan lagi berpegang pada kalimat “da ieu mah tibaheulana kieu (ini dari dulu sudah begini)”. Karena dengan prinsip dari dulu seperti ini maka kita akan sangat susah menerima perubahan yang terjadi. Perubahan ini termasuk dalam sikap kita menghadapi peserta didik. Kita harus menggeser pola pikir kita menjadi “kumaha ieu ngagunakaeuna (bagai mana ini bekerja)”. Dengan pemikiran terbuka maka kita akan bisa lebih mudah menerima perubahan dan bahkan mungkin kita malah bisa menciptakan perubahan.
Dulu kita sebagai pendidik selalu membatasi pembelajaran berorientasi kelas atau tatap muka. Sekarang selain terjadi banyak perubahan juga adanya tuntutan keadaan pembelajaran tidak lagi di dalam kelas dan tanpa tatap muka. Tanpa perubahan pola pikir lebih terbuka guru sebagai tenaga pendidik akan selalu bergulat dengan cara lama dan metode lama. Padahal kita seharusnya sudah siap dan tidak gagap lagi ketika teknologi datang untuk memfasilitasi pembelajaran bukan malah menjadikan teknologi sebagai pengganti kita. Atau yang lebih parah mungkin malah kaget dan takut untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
Dulu kita beranggapan bahwa profesi yang dapat menghasilkan uang hanya profesi profesi tertentu, kini siapa yang menyangka bahwa bermain game pun bisa menjadi profesi yang menjajikan. Dulu transaksi perdagangan hanya berkutat dengan metode konvensional dimana pembeli harus datang ke toko dan bertemu muka dengan penjual. Sekarang semua sudah bergeser menjadi era, digital dimana kegiatan perdagangan pun berpindah menjadi transaksi di dunia maya tanpa harus tatap muka. Untuk menyikapinya kita harus mau membuka mata selebar lebarnya dan merubah cara pandang kita terhadap teknologi tersebut, agar tidak tertinggal di bandung negara lain.
Pun begitu juga dengan dunia pendidikan, kita harus mampu memanfaatkan beragam teknologi yang ada. Jangan lagi membatasi pikiran kita bahwa belajar mengajar hanya sebatas media konvensional atau terkukung oleh kelas. Banyak teknologi baru yang bisa kita gunakan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran. Di dunia maya banyak sekali bertebaran tekneologi yang bisa kita manfaatkan guna memudahkan guru dalam mengajar, serta meningkatkan minat peserta didik pada saat belajar. Kita bisa menvariasikan beragam metode dan medai pembelajaran dengan memanfaatkan segala teknologi yang ada.
Dengan banyaknya perubahan ini, perlu keterbukaan pikiran guna menerima segala perubahan. Sehingga kegiatan belajar mengajar pun mampu tergerak dan berubah dari gaya belajar “jadul” menjadi gaya belajar 4.0. gaya belajar dengan memanfaatkan segala media dan teknologi yang tersedia. Sehingga output dari pembelajaran adalah insan insan unggul yang siap bersaing menghadapi era revolusi industri 4.0.