CIAMIS—Di tengah rimbunnya hutan pinus Blok Jahim, di perbatasan antara Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Ciamis, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang penuh misteri. Namanya Situs Batu Panjang, terletak di kawasan Perhutani, tepatnya di Patok 7, Ciapu, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis. Meski keberadaannya telah lama diketahui oleh sebagian kecil masyarakat, situs ini masih menyimpan rahasia yang belum terungkap.
Lebih Tua dari Gunung Padang?
Menurut beberapa perkiraan, usia Situs Batu Panjang kemungkinan lebih tua daripada Situs Gunung Padang di Cianjur, yang sudah dikenal sebagai salah satu peninggalan megalitikum terbesar di dunia. Namun, hingga kini belum ada penelitian ilmiah mendalam yang membuktikan klaim ini.
Keunikan Situs Batu Panjang
Situs ini terdiri dari hamparan batu-batu dengan berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang berbentuk balok sepanjang setengah hingga dua meter, batu pipih menyerupai meja, hingga batu berbentuk lonjong dengan ujung yang meruncing seperti gapura. Meski terlihat sederhana, susunan bebatuan ini mengisyaratkan fungsi dan makna tertentu di masa lalu.
Menurut Sahidin (50), juru kunci Situs Batu Panjang yang telah menjaga situs ini selama lebih dari dua dekade, area situs diperkirakan mencakup 100 meter persegi. Namun, ia yakin wilayah aslinya lebih luas jika hutan di sekitarnya ditelusuri. Ia juga menceritakan legenda tentang sebuah batu yang pernah menggantung di akar pohon beringin sebelum akhirnya jatuh dan menghilang.
Daya Tarik Wisata yang Belum Tergarap
Meski situs ini menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata sejarah, keberadaannya masih minim perhatian. Baru belakangan ini Perhutani memasang papan nama di lokasi tersebut, setelah beberapa warga penasaran dan mulai mengunjunginya. Pada waktu tertentu, pengunjung dari luar daerah datang ke situs ini, meski tujuan mereka belum sepenuhnya diketahui.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis Budi Kurnia,, mengungkapkan bahwa Situs Batu Panjang masih menjadi teka-teki yang harus dipecahkan. Ia berharap pemerintah dan instansi terkait, seperti Balai Arkeologi, segera melakukan penelitian lebih mendalam.
Potensi Sejarah dari Masa Megalitikum
Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Yat Rospia Brata, menduga Situs Batu Panjang merupakan peninggalan dari masa Megalitikum, zaman di mana manusia menggunakan batu sebagai medium utama dalam kehidupan spiritual dan sosialnya. Ia menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan asal-usul dan sejarah situs ini.
“Situs ini tidak hanya berpotensi menjadi objek wisata, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang penting untuk diungkap,” ujar Yat Rospia Brata.
Melestarikan Warisan Leluhur
Situs Batu Panjang adalah saksi bisu peradaban masa lalu yang menyimpan banyak pelajaran dan cerita yang belum terungkap. Melalui penelitian yang terencana dan kerja sama antarinstansi, diharapkan situs ini dapat memberikan wawasan baru tentang sejarah dan budaya Nusantara, sekaligus menjadi destinasi wisata yang membanggakan.
Bagi para pencinta sejarah dan budaya, Situs Batu Panjang adalah pengingat bahwa di balik setiap sudut hutan yang tenang, mungkin tersembunyi kisah besar yang menunggu untuk diceritakan.(***