oleh

Misteri Tusuk Konde Wanita Jawa Memiliki Kekuatan Magis

Oleh : KRH Aryo Gus Ripno Waluyo, SE, SPd, S.H, C.NSP, C.CL, C.MP ( Spiritualis, Budayawan, Penulis, Advokat, PERADI Perjuangan Jawa Timur )

SELAIN digunakan untuk menghias kepala dan sanggul di acara budaya, tusuk konde yang dibuat secara manual tersebut, juga menyimpan makna tentang kesabaran, ketulusan dan keikhlasan dalam membuatnya.

Tusuk konde, tusuk rambut atau tusuk sanggul adalah sebuah alat panjang dan runcing yang biasanya berukuran antara lima sampai sembilan inchi yang dipakai untuk mengikat rambut seseorang menjadi sanggul atau gaya rambut serupa.

Tusuk–tusuk hias yang sering dan biasa digunakan untuk berbagai teknik hias adalah sebagai berikut : tusuk jelujur, tusuk feston, tusuk tikam jejak, tusuk flanel, tusuk tangkai, tusuk biku, tusuk pipih, tusuk holbein, tusuk rantai, tusuk silang, tusuk tulang ikan, tusuk mawar.

Misteri tusuk konde Ibu Tien yang konon menjadi bukti kekuasaan Presiden ke-2 RI Soeharto menarik untuk diulas. Benarkah benda tersebut menjadi kunci kewibawaan dan keruntuhan penguasa orde baru.

Ibu Tien dikenal sebagai keturanan Mangkunegaran III yang kerap mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul dan konde Jawa. Tak sedikit yang percaya kalau sifat wibawa, karismatik, dan aura Soeharto berasal dari istrinyaibu tien.

Konon, tusuk konde tersebut memiliki kesaktian atau kekuatan magis. Benarkah tusuk konde tersebut yang membuat Soeharto berwibawa dan juga menjadi awal keruntuhan Orde Baru pada 1998, tusuk konde tersebut mempunyai daya magis yang tak boleh disentuh sembarang orang.

Tak sedikit masyarakat yang percaya kalau Soeharto dan Ibu Tien sangat kental dengan hal spritual. Soeharto juga mempunyai guru spritual dan memiliki benda-benda pusaka yang konon bersifat magis. Beberapa di antaranya adalah keris, batu akik, hingga tombak.

Masyarakat yang hidup di era kekuasaannya selama 32 tahun mungkin sedikit percaya tentang hal spritual Soeharto tersebut. Bahkan, tusuk konde Ibu Tien kabarnya menjadi ‘benteng’ yang turut menjadikan Soeharto penuh wibawa dan karismatik.

Soeharto kehilangan auranya pascawafat Ibu Tien pada 1996. Sepeninggal Ibu Tien, dua tahun kemudian Soeharto lengser dari kursi presiden setelah 32 tahun berkuasa. tusuk konde tersebut menghilang pasca-Ibu Tien meninggal.

Menurut guru spritual Soeharto, tusuk konde itu tidaklah moksa atau hilang, melainkan kembali ke petilasan. tusuk konde Ibu Tien masih menjadi misteri sampai sekarang.(****

Komentar