oleh

Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Tradisi Mudik

Oleh : Lela Sukmayati, S.Pd. (Guru SDN Sirnagalih-Kota Tasikmalaya)

DALAM kehidupan sehari-hari kita sebagai makhluk sosial tentunya  membutuhkan bantuan orang lain tidak bisa hidup sendiri. Baik dalam kehidupan bersosial maupun beragama, harus saling membantu dengan sesama. Meskipun banyak perbedaan penganut agama kita harus bisa bertoleransi agar kehidupan yang kita jalani menjadi rukun dan damai.

Setiap agama memiliki satu kewajiban khusus dalam beribadah, misalnya agama islam ada satu bulan yang suci yaitu bulan ramadhan. Di bulan ini semua umat muslim berpuasa selama satu bulan lamanya untuk melatih kesabaran, keikhlasan dan bertawakal kepada Alloh swt. Setelah bulan ramadhan berakhir, kita bertemu dengan i’dul fitri, pada saat itu semua orang yang jauh dari orang tua ataupun sanak saudara mengadakan tradisi mudik.

Tradisi mudik ini memiliki nilai-nilai pendidikan diantara nya mendidik kita menjadi insan yang beriman dan meningkatkan ketaqwaan kepada Alloh swt, menjadi insan yang memiliki bekal dalam mempersiapkan hari yang abadi, menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Alloh dan kita akan kembali kepada Alloh swt,juga berhati-hati dalam berbuat karena setiap amal kita akan dipertanggung di hari akhir.

Tradisi mudik lebaran juga dijadikan ajang untuk bersilaturahmi mengungkapkan bentuk hubungan antara orang tua dan anaknya atau seseorang dengan saudaranya atau kerabat nya. Sebagaimana firman Alloh swt terdapat dalam Qs.An-nisa/4:1 yang artinya ” bertawakal kepada Alloh yang dengan (mempergunakan) nama – Nya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahmi”.(****

Komentar