oleh

Opportunity Pendemic Bagi Pendidik

Oleh : Devi Selvia Harlena, S.Pd (Guru SDN 1 Pengadilan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya)

SAMPAI saat ini musibah pandemic virus corona (Covid 19 ) belum terlihat mereda, virus tersebut masih melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia, dampaknya masih sangat terasa. Covid 19 menjadikan berbagai sendi kehidupan mengalami perubahan dahsyat. Termasuk di dalamnya dalam dunia pendidikan, berdampak pada keterlambatan proses untuk kemajupembelajaran. Pandemi Covid-19 merupakan musibah besar bagi seluruh umat manusia yang ada di muka bumi. Seluruh elemen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali dunia pendidikan. Banyak negara menutup semua sektor termasuk lembaga pendidikan, dari mulai sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia, sampai sekarang sekolah belum buka untuk pembelajaran tatap muka, sekalipun ada izin di perbolehkan untuk melakukannya.

Pandemic corono berdampak begitu besar terhadap kehidupan,  krisis benar-benar datang tiba-tiba, pemerintahan di seluruh dunia termasuk Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit. Kebijakan menutup sekolah merupakan alternatif pahit demi meneyelamatkan masa depan anak-anak. Hal tersebut upaya untuk mengurangi penyebaran covid secara masif, dalam rangka untuk menyelamatkan kehidupan. Segala daya dan upaya sudah dilakukan pemerintah guna memperkecil kasus penularan Covid-19, tak terpungkiri salah satunya adalah kebijakan belajar online, atau dalam jaringan (daring) untuk seluruh peserta didik karena adanya pembatasan sosial. Berkenaan dengan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan surat edaran nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yaitu proses belajar dari rumah. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi risiko penularan, dengan belajar dari rumah bagi peserta didik, termasuk bekerja dari rumah (work from home) bagi para guru dan para pegawai pemerintah . Kebijakan ini menuntut pembelajaran dilakukan secara online. Salah satu strategi online yakni dengan e-learning.

Kebijakan pendidikan berbasis teknologi menjadi booming, mulai proses pembelajaran online, seminar online, sampai kuliah kerja nyata online. Pembelajaran mulai tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi secara beramai ramai migrasi dari model konvensional (tatap muka di kelas) menuju modern dengan perangkat teknologi. Satu sisi penggunaan teknologi bagi dunia pendidikan merupakan tantangan, sekaligus ancaman bagi lembaga yang tidak menggunakan teknologi, penguatan teknologi juga merupakan amanah dari revolusi industri 4.0 yang sebentar lagi beranjak menuju revolusi industri 5.0. Salah satu tuntutan era revolusi industri adalah penguatan penggunaan teknologi. Banyak kritik dilontarkan dengan pendidikan berbasis teknologi. Salah satunya adalah belum familiarnya masyarakat menggunakan teknologi. Betapapun canggihnya teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Karena metode interaksi tatap muka konvensional masih jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran online atau elearning.

Dari setiap musibah tentunya ada harapan yang dapat diambil hikmahnya untuk dunia pendidikan. Salah satunya adalah harapan dari para pendidik. Guru sebagai pendidik harus dapat memanfaatkan musibah ini untuk meningkatkan kualitas dirinya dalam proses pembelajaran. Dalam setiap musibah selalu ada opportunity yang terbuka. Kuncinya adalah optimisme, kreativitas, inovasi

Karena terbelenggu seperti itu membuat kreativitas dan produktivitas manusia menurun, tidak terkecuali dalam dimensi pendidikan. Salah satu dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan, yakni terjadinya perubahaan pengarusutamaan konsep pendidikan dan pola pembelajaran, yang biasanya konvensional atau luring (di luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan). Dengan demikian mau tidak mau guru harus belajar untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi. Dengan pembelajaran dari rumah tentunya guru banyak waktu berada di rumah selain dimanfaatkan untuk keluarga juga dapat dimanfaatkan untuk belajar.  (***