oleh

Orang Bijak Dilarang Dengki

Oleh: Eyang Heru Semar ( Paguyuban Kediri Garuda Nusantara, Desa Pamenang Kec Pagu Kediri)

APAKAH kita selalu Dengki melihat orang lebih baik dari kita ???Pernah merasa kagum dengan prestasi, kehebatan, keberuntungan atau eksistensi orang lain? Bagaimana perasaan Anda melihat itu semua? Kalau mental tidak kuat atau hati ada setitik debu saja, saya jamin kita pasti iri, bahkan dengki.

“Ya pantaslah dia bisa sukses, lah wong orang tuanya juga tajir, punya jabatan lagi”

” Aaahh, baru punya ilmu secuil aja udah berani ngajarin orang lain, tar malah bikin orang salah kaprah”

“Nggak usah berkoar-koar di sosmed deh kalau belum punya prestasi mendunia”

Aah kamu kamu hanya pamer hanya mau mencari ketenaran dan mau mempromosikan diri..ingin menunjukan hebatnya kamu saja di medsos..

Katapkata diatas☝itu kira-kira gambaran isi hati orang yang dengki. Padahal, kita belum tahu bagaimana isi dapur orang yang kita cela. Bagaimana dia mengatasi masalah hidupnya. Bagaimana dia berusaha bangkit dari kegagalan.

Bagaimana dia yang kita cela kurang tidur demi mengejar ketertinggalan ilmu. Bagaimana dia yang kita cela hatinya menjerit karena ingin bangkit dan sukses.

Pernah sadarkah kita, bahwa setiap orang memiliki sisi hitam dan putih dalam hidupnya?

Setiap orang memiliki ujian yang sudah Tuhan takar beratnya, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ujian dengan suami/istri, ujian kekurangan materi, ujian dari anak, keluarga besar, bahkan dalam pergaulan dan pekerjaan. Jadi, mengapa harus isi dan akhirnya dengki ketika orang lain berusaha bangkit dan tampil dimuka umum, dengan segala keterbatasannya?

Mengapa tidak kita ulurkan tangan untuk membantunya meraih harapan dan impiannya? Bantu dengan ilmu, jaringan dan pikiran yang kita miliki. Hati yang ikhlas membantu, kita pssti akan mendapat berkah-Nya.

Dan jika tak mau atau tak mampu membantu, minimal jangan iri dan dengki dengan upayanya untuk maju. “Ahh, namanya juga manusia, kan nggak sempurna, wajar dong kalau iri dengan yang lain?’

Eiittss, jangan salah. Jangan suka melakukan pembenaran dengan kalimat manusia itu kan nggak sempurna karena TUHAN sudah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna.

Sempurna akal, pikiran, tubuh, dan lainnya. Ketika timbul rasa iri dan dengki dihatinya, itu berarti ada yang salah dengan hidupnya. Silakan iri, tapi dalam konteks yang positif. Iri yang justru memacu diri sendiri untuk lebih baik lagi.

Tapi jangan mencela dan menganggap sepele orang lain. Ini yang salah dan harus dicoret dengan paku hitam.

Bahkan orang yang bijak dan welas asih hampir tak punya waktu untuk mencela orang lain karena hidupnya sudah habis untuk intropeksi diri. Habis untuk bekerja demi mempertahankan hidup. Habis untuk berkarya demi aktualisasi diri. habis untuk bersosialisasi agar bermanfaat demi orang banyak.

Jadi, ketika ada waktu untuk mencela, iri dan dengki pada orang lain, apa yang salah, dimana salahnya?

Kita hanya kita yang bisa intropeksi, bagian mana dari diri kita yang masih menyisakan ruang untuk sifat yang dibenci Tuhan.

Jadi, nggak mau kan jadi orang yang iri dan dengki? Jika rasa iri negatif mulai muncul, segera kibas dan buang jauh-jauh. Ingat, ada masanya dimana seseorang bangkit menuju kesuksesan, namun di saat lain mungkin kita akan diuji dengan kemunduran. Sederhana saja dalam bersikap dan memandang hidup orang lain.

Kagumi dan pecut diri untuk jadi lebih baik, tapi tidak untuk mencibir dan menodai hati dengan sikap negatif.

Nggak mau kan hidup yang cuma sekali dikotori dengan iri? Kalau umur panjang, kalau pendek,  kita tak punya waktu untuk meminta maaf pada orang-orang yang sudah berhasil membuat hati kita iri dan dengki.

Kita seharusnya malu karena masih sempat memiliki rasa iri, dengki dan mencela orang lain. Karena sesungguhnya ketika kita mencela, orang yang kita cela sedang dan akan melesat lebih jauh menggapai mimpinya.

Lebih baik diam daripada berbicara yang menyakitkan orang lain. Lebih baik diam daripada berbicara yang merusak kedamaian hidup. Lebih baik diam daripada berbicara kosong dan tidak bermanfaat bagi siapa pun…..Maaf ya..???*

Kebahagiaan hanya datang ke pikiran yang memiliki keindahan dan kebaikan tanpa batas.

Gajah dipelupuk mata tidak keliatan tapi balok diseberang lautan keliatan jelas, kesalahan diri sendiri tdk pernah dilihat tapi kesalahan orang lain tampak jelas dimatanya.

Komentar