oleh

Paguyuban Ambulance Desa Kab.Ciamis Rutin Gelar Koordinasi dan Silaturahmi

Ciamis, LINTAS PENA. Guna mempersatukan tali silaturahmi serta berbagi pengalaman sesama draiver ambulan, dan keluhan terkait  perjalanan pelayanan dasar masyarakat bidang kesehatan sebagaimana amanat peraturan Mentri Desa dan Bupati Ciamis tahun 2019, Paguyuban Ambulance Desa Kabupaten Ciamis, terus gelar rutin Koordinasi dan Silaturahmi, secara berkala.

Paguyuban Ambulance Desa dibawah pimpinan Asep Yaya Mulyana  ini berdiri kurang lebih 3 bulan, meminta dengan segera kepada pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk diterbitkannya payung hukum, baik SOP, keberadaan ambulan desa di Kabupaten Ciamis, seperti kabupaten- kabupaten lain yang telah memiliki payung hukum tentang  perjalanan ambulan desa.

Wakil Ketua Paguyuban Ambulance Desa Uhen Suhendi menjelaskan saat dikonfirmasi kegiatan koordinasi ini sudah masuk yang ketiga kali setiap bulan, dengan tempat disetiap desa, ada 25 Desa dari 13 Kecamatan se-Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Tujuan  diadakannya Paguyuban Ambulan pertama ikatan silaturahmi sesana draifer ambulan, kedua berbagi pengalaman terkait banyak keluhan dilapangan, ketiga meminta segera diterbitkannya payung hukumnya, keempat memberikan pembinaan, pelatihan tentang SOP pelayanan Ambulan Desa, selain itu Paguyuban Ambulan ini manakala dibutuhkan bantuan, kami siap terlibat dalam penanganan kegawat daruratan, bahkan dari pihak DPMD sempat memberikan arahan, siap memberikan data dan fasilitas termasuk Dinkes, guna pelayanan pada masyarakat dan betul-betul menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku.

Pada acara pertemuan ini selalu diberikan  berbagi ilmu oleh Sekretaris Paguyuban Anggit Sunandar seperti Tata cara pengangkatan pasien dari tempat tidur ke blangkar baik sakit biasa, pasien darurat atau ibu akan  melahirkan. Harapan kami,  kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis segera dibuatkan payung hukum Paguyuban Ambulan Desa, karena kami juga sama memberikan pelayanan masyarakat  bidang kesehatan, kesiapsigaan  bencana alam dan non alam, pungkasnya.( (HENDAYA/ LP).