Oleh : Ewis Melda (Mahasiswi STAI Miftahul Ulum Tasikmalaya)
BAGI kaum perempuan kenapa dan ada apa dengan kita? kenapa kita gelisah perihal jodoh? Bukankah Alloh menciptakan kita secara berpasang-pasangan. Apa yang membuat kita larut dalam kesedihan karena jodoh tak kunjung datang, bukankah firman Alloh itu sudah dipastikan kebenaranya. Seringkali ditemui dalam lingkungan kita pertanyaan bagaimana ini jodoh saya tak kunjung datang, yang menghampiri selalu saja orang yang tidak saya suka. Saya ingin menikah dengan orang yang saya sukai, ganteng, pintar mapan dan seabreg persyaratan lainya. Harus disadari bahwa didunia ini tidak ada yang sempurna apabila kita tidak pandai bersyukur. Seabreg persyaratan tidak menjamin bahwa ketika kita mendapatkanya, kita akan bahagia, dan berumah tangga tidak ada kaitanya dengan ganteng karena kalau pengangguran kita makan apa, lalu pintar bagaimana? Percuma jika kepintaranya hanya digunakan untuk menipu. Jika ingin mendapat yang soleh ya tentu kita harus solehah asal jangan pura-pura solehah, karena nanti kita akan mendapatkan yang pura-pura soleh juga.
Mari sejenak kita melihat kedalam diri kita sendiri, sebenarnya apa dasar yang membuat kita masih ragu untuk memilih calon pendamping, apakah pertanyaan ini penting? Sangat penting sekali, kenapa? Karena setiap sesuatu ada alasanya, begitu juga perasaan ragu pasti ada penyebabnya. Mari berputar kemasa lalu, apakah kita melihat sesuatu pada masa kecil yang membuat kita takut untuk menikah, misal melihat KDRT mungkin dikelurga sendiri atau ditetangga atau saudara? Atau mungkin kita berasal dari keluarga yang broken home sehingga ada rasa takut untuk menikah karena takut mengalami hal yang sama seperti orang tua kita. sehingga ada semacam trauma dan sangat berhati-hati dalam menentukan pasangan hidup. Atau mungkin juga kemungkinan kita menyaksikan orang yang telah membangun rumah tangga dan banyak yang kemudian bercerai. Banyak faktor sebenarnya, dan yang sangat penting untuk kita para perempuan banyak menggali ilmu tentang pernikahan supaya wawasan kita lebih luas dan lebih mantap menuju pernikahan serta menjauhkan dari rasa takut untuk menjalani pernikahan
Sering dijumpai adalah ketidak terbukaan dalam masa-masa pacaran ataupun taaruf, dengan alasan takut ditinggalkan pasangan. Padahal keterbukaan tentang berbagai keinginan nanti dalam membangun rumah tangga sangat penting untuk meminimalisir pertengkaran bahkan perceraian. Membicarakan tentang berbagai keinginan-keinginan satu sama lain sangat disarankan supaya tidak terjadi perdebatan yang tidak perlu nantinya ketika sudah membangun rumah tangga meskipun persoalan dalam rumah tangga pasti akan selalu ada. Semoga
Komentar