oleh

Para Peserta Didik SDN Hegar Tekuni Seni Tradisional Khas Sunda

Kab.Tasik LINTAS PENA

SDN Hegar dibawah lingkungan UPT pendidikan Wilayah Sukahening,Yang di pimpin oleh kepala sekolah Saeful Hidayat SPd, dan Para peserta didiknya tercatat 171 Siswa, Sebagai mana biasa melaksanakan kegiatan belajar mengajar( KBM), para peserta didik SDN Hegar,dari kelas 4 5 dan kelas 6, terus menekuni Seni Tradisional Khas Sunda( Seni Karuhun.),ungkapnya kepada LINTAS PENA.

Degung kesenian khas Sunda yang kini sudah mulai jarang di mainkan, jangankan anak anak muda, orang yang berusia lanjut pun tidak banyak yang mengenal seni Degung, padahal Degung menjadi musik khas seni sunda, yang sering dimainkan di jaman dahulu,di saat hajatan, atau tempat tempat khusus, seperti di kerajaan ungkap Saeful Hidayat SPd kepala SDN Hegar kepada LINTAS PENA.

Keprihatinan ini ungkap Endang Napsirin yang tiada lain sebagai guru olah raga, yang sekaligus pembina kesenian tradisional Sunda, “Saya merasa terpanggil untuk membina kesenian tradisional khas sunda terhadap para peserta didik bersama kepala sekolah kami, untuk menggali,serta membangkitkan dan mengembangkan seni tradisional khas Sunda,seperti Degung, Calung, Angklung dan kecapi suling Cianjuran,terutama kepada para peserta didiknya, dan kemasyarakat luas umumnya. jika gamelan Jawa memiliki nada yang merdu, imbuh saeful Hidayat, dengan tempo yang lebih lambat, juga seperti gamelan Bali, yang Cenderung rancak,maka sudah barang tentu berbeda dengan gamelan Suda, dengan suara yang lebih mendayu dayu, ditambah dengan suara suling dan Rebab,yang tentunya lebih mendominasi dari gamelan ini paparnya. Arti Seni khas tradisional Sunda Degung, sebenarnya hampir sama dengan Gangsa dijawa tengah,Gong dibali, Atau Goong dibanten yaitu gamelan, Gamelan merupakan sekelompok waditra, dengan cara membunyikan alatnya kebanyakan dipukul, paparnya.Ada anggapan lain,imbuh dia, sementara kebanyakan orang, bahwa kata Degung berasal dari kata “Dedegan Nuagung” Ratu Agung, atau tumenggung.,Seperti dimaklumi bahwa gamelan Seni tradisional khas Sunda Degung yang pada saat itu, sangat digemari oleh para pejabat, para Tumenggung serta selalu ditampilkan ketika menyambut para Tamu Agung pada waktu itu. misalnya Bupati Bandung R.A.A.Wiranatakusuma, salah seorang pejabat yang menggemari Degung.Maka dari itu para peserta didik kami, dari mulai kelas 4 kelas 5 dan kelas enam,alhamdulilah telah menguasai dan bisa di bilang mahir untuk memainkannya.dan di setiap harinya, para peserta didik kami bergantian memainkan gamelan Degung ini, Serta sebagian siswa memainkan Kecapi Suling Dengan merdunya, karna menurutnya,Seni tradiaional khas Sunda seperti Degung, yang tentunya memberikan gambaran kepada orang Sunda, sebagai suatu yang Agung dan Terhormat, karena Seni tradisional Sunda Dengung atau kecapi Suling Cianjuran yang Waktu itu sangat digemari oleh pang Agung(Pejabat besar) katanya.( JOHAN ROHANI)*

 

Komentar