Bogor, LINTAS PENA
Walaupun kunjungannya ke Bogor untuk melakukan rapat konsolidasi dengan tim relawan, tetapi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Anton Charliyan pun menyempatkan waktu berkunjung ke para pedagang Pasar Cisarua, hari Kamis (31/5/2018). Kang Anton—panggilan akrab Anton Charliyan—pun sempat berdialog dengan sejumlah pedagang sembako, termasuk menerima curahan hati (curhat) pedagang beras.
“Pada kunjungan ke Pasar Cisarua hari kemarin, saya banyak menerima banyak masukan dan keluhan dari para pedagang sembako , terutama mengenai kestabilan harga. Para pedagang mengeluhkan kestabilan harga sembako menjelang Lebaran dan kondisi ini ternyata selalu dialami mereka setiap tahun,” ungkap Kang Anton Charliyan kepada LINTAS PENA.
Sebagaimana yang disampaikan Somad, salah seorang pedagang beras yang mengaku sudah 10 tahun berjualan beras di Pasar Cisarua Bogor, tiap bulan suci Ramadhan dan terutama menjelang Hari Raya Lebaran harga tidak stabil akibat berbagai faktor. Salah satunya hasil panen dari petani maupun kelangkaan beras.
“Jika terpilih sebagai pemimpin Jawa Barat, kami berharap kepada Kang Anton harus bisa membantu menstabilkan harga beras yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak. Karena mendekati Lebaran Idul Fitri, hasil panen padi menjadi menurun dan menyebabkan kenaikan harga beras yang tidak bisa dikendalikan. Pemerintah harus turun tangan untuk menstabilkan harga beras di pasaran,”jelas Somad kepada Anton Charliyan
Ha senada diungkapkan seorang pedagang daging sapi asli Indonesia (tidak menjual daging import), bahwa harga daging sapi yang normalnya sebesar Rp.110.000/kg, ternyata bisa berubah menjadi Rp.180.000 akibat makin maraknya daging import ke pasaran di Indonesia, termasuk di Bogor. Karena itu, dia dan pedagang daging sapi asli Indonesia berharap kepada paslon “HASANAH” Tb.Hasanuddin-Anton Charliyan untuk dapat menjaga kualitas daging sapi asli Indonesia.Kalau memungkinkan mengembangkan usaha ternak sapi potong asli Jawa Barat.”Dengan tersedianya daging sapi lokal yang mencukupi, tentu saja akan menstabilkan harga, juga kebutuhan gizi masyarakat akan terjamin. Kami berharap, ketika Kang Hasan dan Kang Anton memimpin pemerintah Provinsi Jawa Barat, mau mendengar keluhan kami,”katanya.
Ketika mendengar keluhan dan permasalahan para pedagang di Pasar Cisarua Bogor, Cawagub Jawa Barat nomor urut 2 ini pun berkomentar, pihaknya akan mencoba menembuskan informasi tentang harga bahan pokok (sembako) kepada pemerintah yang berwenang. Karena pemerintah yang berwenang harus mendengarkan keluhan para pedagang sehingga bisa intervensi pasar.”Jika HASANAH yang memimpin, tentu saja keluhan dan permasalahan yang dihadapi para pedagang akan menjadi pusat perhatian,”katanya.
Kang Anton Charliyan mantan Kapolda Jawa Barat yang nyantri ini mengakui, bahwa sembako menjadi tolok ukur (ukuran) daya beli masyarakat, karena kalau warga mampu membeli sembako berarti kesejahteraannya telah meningkat. “Jika kelak terpilih, maka saya bersama Kang Hasan akan mengevaluasi dan melakukan berbagai upaya yang tegas, agar masyarakat bisa mengakses pangan dengan mudah dan harga yang relatif terjangkau,’pungkas jenderal bintang dua ini.(ADVERTORIAL/ REDI MULYADI)***