Oleh : Tantan Hadiansah, S.Pd. ( Guru SDN Sukalaksana, Kel. Sukalaksana, Kec. Bungursari Kota Tasikmalaya)
PENDIDIKAN karakter adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik bagi generasi selanjutnya (Wikipedia). Karater menyangkut dengan akhlaq atau budi pekerti yang dimiliki sehingga dengan akhlaq akan membedakan anak dengan anak lainnya. Sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpes) No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya penguatan nilai-nilai religius, jujur, teloran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Penguatan pendidikan karakter disingkat dengan PPK gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi melalui olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Pendidikan karakter itu salah satu adalah religius atau keagamaan, karena mayoritas bahkan seratus persen peserta didik di SDN Sukalaksana adalah beragama islam oleh karena itu pendidikan karakter dipadukan dengan norma-norma yang terkandung dalam al-qur’an dan al-hadits.
Al-qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi umat manusia. Bagi umat islam Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diagungkan dan dihormati, Kitab Al-Quran merupakan pedoman hidup (way of life), didalammya mengandung berbagai petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Bahkan kita dianjurkan untuk membaca al-qur’an setiap hari dengan membaca al-qur’an secara ikhlas akan menjadi amal baik bagi yang membacanya, al-qur’an juga akan menjadi penolong bagi umat islam kelak di akhirat. Al-hadits adalah segala perkataan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tumpuan umat islam. Al-hadits merupakan sumber hukum kedua setelah al-qur’an. Keberadaan hadits menjadi pelengkap dan menyempurnakan umat tidak salah dalam memaknai setiap ayat atau ajaran islam.
Salah satu cara untuk mewujudkan yang diamanatkan oleh Perpes No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Sekolah Dasar Negeri Sukalaksana, Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya mengadakan pembiasaan membaca al-qur’an setiap hari jumat mulai pukul 07.00 – 07.30 WIB. Kegiatan ini sudah berjalan cukup lama dimulai sejak tahun 2015 di bawah kepemimpinan Ibu Dadah Sumartini,S.Pd.,M.Pd dan guru Pendidikan Agama Islam ibu Hj. Siti Sopiah, S.Pd.I, walaupun yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan ini adalah guru PAI namun semua guru bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tersebut, diantaranya apabila guru PAI berhalangan atau tidak bisa memimpin kegiatan pembiasaan ini maka kegiatan tersebut tetap berjalan dengan baik dilaksanakan oleh guru yang ditugaskan.
Walaupun Ibu Dadah Sumartini,S.Pd.,M.Pd sudah tidak memimpin lagi di sekolah SDN Sukalaksana karena dialih tugaskan dan ibu Hj. Siti Sopiah,S.Pd.I sudah purnabakti, namun kegiatan pembiasaan ini tetap berjalan di bawah pimpinan bapak Kindi Suhendi,S.Pd dan guru Pendidikan Agama Islam ibu Irma Rismawati.S.Pd. Kegiatan pembiasaan ini diikuti oleh semua peserta didik mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dan semua guru-guru, Semua peserta didik begitu antusias terhadap kegiatan pembiasaan ini dan dukungan dari orang tua peserta didikpun begitu antusias dengan mereka membekali al-qur’an atau buku yasin.
Kegiatan pembiasaan membaca al-qur’an masih tetap berjalan walaupun pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh, sebelum dilaksanakan pembelajaran secara daring semua peserta didik disuruh untuk membaca al-qur’an, bahkan guru PAI menggunakan aplikasi untuk tetap memimpin pembiasaan membaca al-qur’an dengan googe meet atau zoom meeting, kemudian peserta didik mengirimkan dokumen berupa poto dan ayat al-qur’an yang dibaca kepada guru terutama kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk didokumentasikan, walaupun tidak semua peserta didik tidak bisa mengirimkan dokumentasi kegiatan pembiasaan tersebut, namun kami selaku guru yakin terhadap peserta didik tetap membaca al-qur’an yang dipimpin langsung oleh orang tuanya.
Melalui kegiatan pembiasaan membaca al-qur’an ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakteristik pada peserta didik di lingkungan SDN Sukalaksana sehingga timbulah nilai- nilai karakter pada diri peserta didik diantaranya religius, jujur, disiplin, mandiri, kreatif, dan gemar membaca. Apabila peserta didik sudah memiliki karakter maka harapan memiliki peserta didik yang shaleh dan shalehah dapat terwujud. Sehingga al-qur’an merupakan pedoman hidup (way of life) dapat terbukti dengan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik mempunyai bekal hidup untuk kelangsungan hidupnya dimasa yang akan datang. Serayanya kita berdo’a kepada Allah SWT semoga kita semua selaku pendidik atau guru diberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak didik kita, semoga apa yang kita telah kerjakan menjadi amal baik kita yang dicatat oleh Allah SWT sebagai amal kebaikan, serta anak didik kita dijadikan anak didik yang berbakti pada Allah SWT, orang tua, guru dan masyarakat. Aamiin Ya Rabbal alamiin.@@@