Kab. Tasik LINTAS PENA.
Pemerintah Desa Sukajadi kecamatan Cisayong, adakan kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat Desa dan penyuluhan Ibu Hamil dalam Pencegahan Stunting, yang dilaksanakan di GOR Desa Sukajadi, kamis 21/11/2019.
Usai Acara Kegiatan, Ketua PKK Desa Sukajadi, Elis Rohayati S.Pd, yang didampingi Kepala Desa Sukajadi Saepuloh,mengatakan kepada LINTAS PENA, Bahwa
Belakangan ini stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu. Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.Bahkan
Sekarang ini, Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2019 terus menurun.
Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya? ungkap Elis Rohayati S.Pd, yakniMemenuhi kebutuhan gizi sejak hamilTindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI) menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulanVeronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati,Paparnya.karena,imbuh Elis, Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehatKetika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. Karena WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.sebaiknya Konsultasikan dulu dengan dokter, tegasnya.Kepala Desa Sukajadi menambahkan, Dan kepada Orang tua, perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.Dan tentunya Senantiasa jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School (HCS) menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Semoga dengan adanya kegiatan Bidang pemberdayaan masyarakat desa dan penyuluhan Ibu Hamil dalam pencegahan Stunting ini, dapat membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak,harafnya.(JOHAN ROHANI) *
Komentar